MODEL PELESTARIAN SITUS BAWAH AIR BONTO SIKUYU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR = (PESERVATION MODEL ON BONTO SIKUYU UNDERWATER SITE OF KEPULAUAN SELAYAR DISTRICT)

Andi Jusdi, Model Pelestarian Situs Bawah Air Bonto Sikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar (dibimbing oleh Rosmawati dan Andi Muhammad Ahkmar).

Situs arkeologi Bawah Air Bonto Sikuyu memiliki peranan penting dalam sejarah maritim nusantara dan international. Situs ini kaya akan tinggalan arkeologi, terutama keramik asing dari Cina, Annam dan Thailand. Ditemukan pada tahun 2004, situs ini ditetapkan sebagai situs cagar budaya pada tahun 2022. Sejak penemuan hingga penetapannya sebagai situs cagar budaya, situs ini mengalami kerusakan akibat pengangkatan ilegal yang merusak data dan temuan penting. Namun, penting untuk melestarikan situs ini agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan analisis tentang pencagarbudayaan dan bentuk pelestarian yang telah dilakukan sejauh ini. Analisis ini menjadi dasar dalam merumuskan model pelestarian yang sesuai untuk Situs Bawah Air Bonto Sikuyu. Penelitian ini merupakan kajian tentang pelestarian sumber daya budaya dari sudut pandang aturan cagar budaya. Tahapannya meliputi pengumpulan data, analisis, dan penyusunan konsep model pelestarian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk melihat kesesuaian antara aktivitas pelestarian dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menyusun model pelestarian yang dapat diterapkan pada Situs Cagar Budaya Bawah Air Bonto Sikuyu.

Kata Kunci: Situs Bawah Air Bonto Sikuyu, Pelestarian Cagar Budaya, Peraturan Perundang-undangan.