PERAN ASEANAPOL DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN SIBER (STUDI KASUS: PENCURIAN DATA TERHADAP NEGARA ANGGOTA ASEAN) = THE ROLE OF ASEANAPOL IN DEALING WITH CYBER CRIME (CASE STUDY: DATA BREACHING AGAINST ASEAN MEMBER STATES)

Vanissa Nugrah Aulia, E061191067 dengan judul skripsi “Peranan ASEANAPOL Dalam Menghadapi Kejahatan Siber (Studi Kasus: Pencurian Data Terhadap Negara Anggota ASEAN)” di bawah bimbingan Ibu Seniwati, S.Sos, M.Hum, Ph.D selaku pembimbing I dan Nurjannah Abdullah, S.IP, MA pembimbing II pada Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran ASEANAPOL dalam menghadapi kejahatan siber terhadap negara anggota ASEAN dan berfokus pada pencurian data yang terjadi di Indonesia, Singapura, dan Filipina dengan menggunakan konsep kejahatan siber dan organisasi internasional. Dengan menggunakan jenis penelitian pendekatan kualitatif melalui data yang dikumpulkan dengan menggunakan studi literatur sebagai teknik pengumpulan data, kebutuhan penilitan terhadap data dan informasi diperoleh dari jurnal, buku, artikel ilmiah, dan dokumen pendukung seperti dokumen resmi pemerintah dan lembaga internasional lainnya melalui internet. Pada bagian pertama dari penelitian ini menganalisis ASEANAPOL sebagai salah satu organisasi internasional di Asia Tenggara, kemudian, analisis terhadap kerugian yang dihadapi negara anggota ASEAN ketika pencurian data terjadi, dan kesiapan negara anggota ASEAN dalam menghadapi pencurian data. Pada bagian selanjutnya, penelitian ini menganalisis peran ASEANPOL dalam menghadapi pencurian data terhadap negara anggota ASEAN dengan berfokus pada bagaimana ASEANAPOL menjadi forum untuk membuat kebijakan atau program mengenai kejahatan siber, ASEANAPOL mempengaruhi kebijakan domestik negara, dan kontestasi kekuatan negara di forum ASEANAPOL. Kemudian, penelitian ini juga menganalisis peluang dan tantangan yang dihadapi oleh ASEANAPOL dalam menghadapi kasus pencurian data yang terjadi di negara anggota ASEAN. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ASEANAPOL sebagai garda terdepan dalam menghadapi kejahatan siber di Asia Tenggara belum memenuhi fungsinya dan belum benar-benar dapat mengatasi kasus pencurian data yang terjadi di Indonesia, Singapura, dan Filipina.

Keywords : ASEANAPOL, Kejahatan Siber, Pencurian Data, ASEAN, Organisasi Internasional, Indonesia, Singapura, Filipina.