Marselianti, Marselianti (2023) SIMPANAN KARBON TANAH DAN EMISI KARBON DIOKSIDA TANAH PADA PENGGUNAAN LAHAN HUTAN DAN PERTANIAN DI WILAYAH DAERAH ALIRAN SUNGAI TANRALILI = SOIL CARBON STORAGE AND SOIL CARBON DIOXIDE EMISSIONS IN FOREST AND AGRICULTURAL LAND USE IN TANRALILI WATERSHED AREA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
P032202003_tesis_27-09-2023 caver1.jpg
Download (263kB) | Preview
P032202003_tesis_27-09-2023 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
P032202003_tesis_27-09-2023 dp.pdf
Download (3MB)
P032202003_tesis_27-09-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 24 October 2025.
Download (6MB)
Abstract (Abstrak)
Tanah merupakan penyimpan karbon jangka panjang dalam ekosistem terestrial dan memegang peran penting dalam siklus karbon global. Tanah dapat bertindak sebagai sumber (CO2, CH4 dan N2O) atau penyerap (CO2 dan CH4) dan berbagai gas rumah kaca, tergantung pada penggunaan dan pengelolaan lahan. Sekuestrasi karbon tanah dianggap sebagai salah satu strategi mitigasi perubahan iklim dan terkait dengan penyimpanan karbon kedalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis status karbon tanah pada penggunaan lahan hutan dan pertanian (2) mengukur dan menganalisis emisi CO2 yang dihasilkan oleh penggunaan lahan hutan dan pertanian. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah DAS Tanralili. Dalam studi ini, pengambilan sampel tanah dan sampel gas diulang tiga kali secara purposive sampling pada penggunaan lahan hutan dan pertanian. Sampel tanah diambil menggunakan box soil sampler dan sampel gas diambil menggunakan metode chamber base. Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu sifat kimia dan fisik tanah yaitu c-organik tanah, nitrogen total tanah, respirasi tanah, berat isi tanah, tekstur tanah, kadar air tanah dan porositas tanah. Variabel lingkungan seperti suhu tanah, kelembaban tanah, suhu udara, dan kelembaban udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata karbon tanah yang tertinggi terdapat pada penggunaan lahan hutan kering sekunder 97 ton/ha/tahun dan terendah pada penggunaan lahan pertanian hortikultura 43 ton/ha/tahun. Ketersediaan karbon tanah dapat dilihat dari C/N rasio, semakin meningkat C/N maka akan mengurangi kemampuan penyerapan karbon tanah. Emisi CO2 tertinggi pada penggunaan lahan pertanian jagung 7,92 g/m2/hari, pertanian hortikultura 6,85 g/m2/hari, dan terendah pada penggunaan lahan hutan kering sekunder 2,72 g/m2/hari. Pola emisi CO2 setiap pengukuran dari masing-masing penggunaan lahan dipengaruhi oleh curah hujan dan sifat fisik tanah yaitu porositas tanah. Uji korelasi terhadap faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap emisi CO2 adalah suhu tanah dan suhu udara.
Keywords : emisi karbon, tanah, hutan, pertanian, DAS Tanralili
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | carbon emission, soil, forest, agriculture, DAS Tanralili. |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions (Program Studi): | Program Pascasarjana > Pengelolaan Lingkungan Hidup |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 16 Feb 2024 01:30 |
Last Modified: | 16 Feb 2024 01:30 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/29853 |