FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAPANDEWA KABUPATEN BUTON SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2022 = RISK FACTOR OF STUNTING AMONG CHILDREN 24-59 MONTHS OLD IN WORK AREA OF LAPANDEWA HEALTH CENTER SOUTH BUTON REGENCY SOUTH EAST SULAWESI PROVINCE YEAR 2022


Oktafiyani, Feni (2023) FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAPANDEWA KABUPATEN BUTON SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2022 = RISK FACTOR OF STUNTING AMONG CHILDREN 24-59 MONTHS OLD IN WORK AREA OF LAPANDEWA HEALTH CENTER SOUTH BUTON REGENCY SOUTH EAST SULAWESI PROVINCE YEAR 2022. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K012211073_tesis_13-10-2023 caver1.jpg

Download (274kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K012211073_tesis_13-10-2023 bab 1-2.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K012211073_tesis_13-10-2023 dp.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K012211073_tesis_13-10-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 October 2025.

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

FENI OKTAFIYANI. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lapandewa Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara (dibimbing oleh Andi Zulkifli Abdullah dan Wahiduddin)

Prevalensi stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Lapandewa sangat tinggi (53,33%), melebihi prevalensi stunting nasional (24,4%). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan.

Penelitian ini menggunakan desain case control study. Sampel sebanyak 140 orang yang terdiri dari 70 kasus dan 70 kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan Multiple logistic regression menggunakan program STATA.

Responden yang terlibat sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (54,29%), tidak diberi ASI eksklusif (83,57%), memiliki anggota keluarga ≥5 orang (52,14%), dan pendapatan keluarga <Rp.2.500.000,- (65,00%). Faktor risiko yang signifikan adalah pola pemberian makan (OR= 4,79 [95% CI: 1,93-12,62]; p=0,00), penggunaan jamban keluarga (OR=4,62 [95% CI: 1,15-26,47] p= 0,01), kondisi sumber air bersih (OR= 3,42 [95% CI: 1,17-11,27] p=0,01), menggunakan kayu bakar (OR=2,88 [95% CI: 1,37-6,10] p=0,00), paparan asap rokok (OR=3,30 [95% CI: 1,51-7,26] p=0,00). Faktor risiko yang tidak signifikan yaitu frekuensi penyakit infeksi (OR= 1,41 [95% CI: 0,63-3,14] p=0,35), dan praktik pemberian makan tidak signifikan (OR= 1,75 [95% CI= 0,82-3,73] p=0,11). Faktor risiko yang paling dominan adalah pola pemberian makan. Rekomendasi yaitu memperbaiki asupan makanan anak dan penerapan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah stunting.

Keywords : Stunting, Balita, Faktor Risiko

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Children, Risk Factor
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 05 Feb 2024 02:05
Last Modified: 05 Feb 2024 02:05
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/29729

Actions (login required)

View Item
View Item