Analisis Pengaruh Intervensi Kesehatan Lingkungan Berbasis Health Belief Model (HBM) terhadap Faktor Risiko Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Benteng Kota Palopo = Analysis of The Influence of Environmental Health Interventions Based on The Health Belief Model (HBM) on The Risk Factors of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Benteng Village, Palopo City

Andi Murni Alwi Paluseri. Analisis Pengaruh Intervensi Kesehatan Lingkungan Berbasis Health Belief Model (HBM) terhadap Faktor Risiko Demam Berdarah Dengue (DBD) Kelurahan Benten Kota Palopo. (Dibimbing Hasanuddin Ishak dan Syamsuar).
Kota Palopo merupakan salah satu daerah endemik DBD dan dalam lima tahun terakhir angka kejadian DBD-nya berfluktuasi. Intervensi kesehatan lingkungan yang ditujukan untuk meningkatkan perilaku pencegahan penyakit melalui kesadaran yang baik berdasarkan pesan kesehatan yang efektif dapat menjadi salah satu solusinya. Penilaian faktor risiko demam berdarah yang dilakukan dengan mempertimbangkan tempat berkembang biak yang potensial bagi nyamuk Aedes aegypti (Maya Index) dan kepadatan larva (Entomologi Index) dapat membantu menentukan target pengendalian dan pemberantasan vektor. Untuk itu penelitian ini ingin mengetahui apakah ada pengaruh intervensi kesehatan lingkungan berbasis Health Belief Model (HBM) terhadap faktor risiko DBD.
Peneltian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Quasy experimental menggunakan rancangan One Group Pre Post test design, yaitu dilakukan pengukuran terhadap faktor risiko kejadian DBD (Maya Index, Entomologi Index dan perilaku) sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling sehingga seluruh populasi merupakan sampel dalam penelitian yaitu 71 rumah. Data dianalisis menggunakan uji Mc Nemar.
Hasil penelitian menunjukkan, terdapat pengaruh intervensi kesehatan berbasis HBM terhadap persepsi kerentanan (p value = 0,021), persepsi keparahan (p value = 0,000), persepsi keuntungan (p value = 0,001), persepsi hambatan (p value = 0,000) dan perilaku mencegah kontak vektor (p value = 0,015). Analisis Maya Index menunjukkan kategori rendah (71,83%) sesudah dilakukan intervensi kesehatan lingkungan berbasis HBM. Untuk indeks entomologi diperoleh nilai CI kategori sedang menjadi rendah ,nilai BI dan HI kategori tinggi menjadi sedang setelah dilakukan intervensi. Artinya daerah tersebut beresiko rendah sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes sp.dan terjadi penurunan kepadatan larva Aedes sp. Setelah dilakukan intervensi. Untuk itu intervensi kesehatan lingkungan berbasis HBM dapat direkomendasikan sebagai upaya dalam menurunkan faktor risiko kejadian DBD.

Kata Kunci : Intervensi, HBM, DBD, Indeks Maya, Indeks Entomologi