ANALISIS PENGETAHUAN TENTANG SWAMEDIKASI OBAT ALLOPURINOL, DEKSAMETASON, DAN PIROKSIKAM PADA MASYARAKAT DESA BENTENG TELLUE


Fitri, Fitri (2023) ANALISIS PENGETAHUAN TENTANG SWAMEDIKASI OBAT ALLOPURINOL, DEKSAMETASON, DAN PIROKSIKAM PADA MASYARAKAT DESA BENTENG TELLUE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of N011181329_skripsi_16-03-2023 cover1.png]
Preview
Image
N011181329_skripsi_16-03-2023 cover1.png

Download (126kB) | Preview
[thumbnail of N011181329_skripsi_16-03-2023 1-2.pdf] Text
N011181329_skripsi_16-03-2023 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of R011191093_skripsi_15-08-2023 dp.pdf] Text
R011191093_skripsi_15-08-2023 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of N011181329_skripsi_16-03-2023.pdf] Text
N011181329_skripsi_16-03-2023.pdf
Restricted to Registered users only until 1 January 2025.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Swamedikasi adalah upaya untuk mengobati diri sendiri tanpa adanya resep dokter. Di Indonesia praktik swamedikasi tergolong tinggi yaitu mencapai angka 84,23% pada tahun 2021. Pada pelaksanaannya, pengobatan sendiri dapat menjadi sumber masalah terkait akibat terbatasnya pengetahuan mengenai obat dan penggunaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana profil swamedikasi dan tingkat pengetahuan responden tentang obat allopurinol, deksametason, dan piroksikam yang dikonsumsi oleh masyarakat Desa Benteng Tellue. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan melibatkan 100 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara dan pengisian kuesioner tertutup. Data penelitian tingkat pengetahuan dinilai menggunakan skala Guttman. Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan setelah pemberian edukasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku swamedikasi banyak dilakukan untuk pengobatan flu, batuk dan demam dengan alasan sakit ringan dan jika tidak sembuh setelah melakukan swamedikasi, masyarakat beralih ke puskesmas. Hasil dari gambaran tingkat pengetahuan menunjukkan bahwa sebelum edukasi mayoritas tingkat pengetahuan responden tentang obat allopurinol yaitu tidak baik (34%) namun setelah diberi edukasi meningkat menjadi cukup baik (55%). Sedangkan tingkat pengetahuan responden tentang obat deksametason sebelum edukasi yaitu kurang baik (37%) namun setelah diberi edukasi meningkat menjadi cukup baik (56%). Kemudian tingkat pengetahuan mayoritas responden tentang obat piroksikam sebelum edukasi yaitu kurang baik (52%) namun setelah diberi edukasi meningkat menjadi cukup baik (58%). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian edukasi penggunaan obat dalam swamedikasi berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan responden.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions (Program Studi): Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 29 Jan 2024 06:02
Last Modified: 29 Jan 2024 06:02
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/29572

Actions (login required)

View Item
View Item