KARAKTERISTIK MORFO-FISIOLOGI, PATOLOGI, DAN MOLEKULER Dickeya zeae, BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT BUSUK BATANG JAGUNG DI INDONESIA DAN UJI VIRULENSINYA TERHADAP BEBERAPA GALUR HASIL PERSILANGAN = MORHO-PHYSIOLOGICAL, PATHOLOGICAL, AND MOLECULAR CHARACTISTICS OF Dickeya zeae, CAUSAL AGENT OF BACTERIAL STALK ROT DISEASE ON CORN IN INDONESIA AND VIRULENCE EVALUATION ON SEVERAL CROSSED LINES

Kurangnya informasi tentang karakteristik bakteri penyebab penyakit busuk batang jagung di Indonesia menyebabkan sulitnya perakitan teknologi pengendalian penyakit. Penelitian bertujuan untuk menganalisis dan melaporkan: (1) Karakteristik morfo-fisiologi dan molekuler bakteri penyebab penyakit busuk batang jagung di Indonesia; (2) Karakteristik patologi D. zeae; (3) Ketahanan beberapa genotipe jagung terhadap penyakit busuk batang untuk pengembangan galur tahan. Penelitian diawali dengan eksplorasi gejala penyakit busuk batang jagung dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Yogyakarta. Selanjutnya isolasi dan karakterisasi patogen serta skrining dan pembentukan galur tahan dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Serealia, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sebanyak 9 isolat bakteri penyebab busuk lunak pada batang diperoleh dengan karakteristik koloni yakni berbentuk bulat, cembung, tepian rata, berwarna putih keabuan, sel berbentuk basil tunggal berukuran 2-3 µm. Secara fisiologis, karakteristik isolat adalah gram dan oksidase negative, katalase dan indol positif, adaptif tumbuh pada suhu 390C dan NaCl 5%, produksi enzim lesitinase, protease, phosphatase, sensitive antibiotik. Hasil identifikasi molekuler menggunakan 2 pasang primer (dnaXr/dnaXf dan 27F/1492R), tujuh isolat terindentifikasi sebagai Dickeya zeae dan dua isolat sebagai Dickeya sp (syn. Erwinia crysanthemi). Terdapat satu dari sembilan isolat bakteri yang mempunyai virulensi tertinggi dan masa inkubasi tercepat (D. zeae strain #064), isolat tersebut dijadikan sebagai isolat standar untuk pengujian lebih lanjut. Karakteristik patologi D. zeae yakni kisaran inang luas, bersifat tular tanah dan tidak dapat ditularkan lewat benih. Penelitian ini juga menemukan dua galur jagung secara konsisten memiliki nilai AUDPC rendah dan indeks proteksi lebih dari 50% pada dua musim tanam. Galur-galur tersebut telah diselfing hingga terbentuk galur S3 yang berpotensi digunakan sebagai bahan perakitan varietas unggul baru yang tahan penyakit busuk batang.

Keywords : karakteristik, jagung, Dickeya zeae, galur tahan, penyakit busuk batang