KARAKTERISTIK EKSTRAK TANIN KULIT PINUS DAN APLIKASINYA SEBAGAI BAHAN PEREKAT KAYU LAMINASI


HAJRIANI, SETIAN (2020) KARAKTERISTIK EKSTRAK TANIN KULIT PINUS DAN APLIKASINYA SEBAGAI BAHAN PEREKAT KAYU LAMINASI. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of sampul]
Preview
Image (sampul)
M012181005_tesis cover1.png

Download (158kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
M012181005_tesis 1-2.pdf

Download (881kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
M012181005_tesis dapus.pdf

Download (965kB)
[thumbnail of full teks] Text (full teks)
M012181005_tesis--------.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Perekat merupakan salah satu komponen utama yang diperlukan dalam industri pengolahan kayu komposit. Perekat sintetis yang umumnya digunakan pada pembuatan kayu komposit memiliki kelemahan yaitu tidak dapat diperbaharui dan mengandung emisi formaldehida yang mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan sehingga diperlukan alternatif untuk mengurangi penggunaannya. Tanin merupakan senyawa polifenol berasal dari tumbuhan yang berpotensi dijadikan sebagai perekat alami. Tanin dalam jumlah besar banyak ditemukan pada kulit kayu, salah satunya pada kulit kayu Pinus merkusii. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) karakteristik ekstrak tanin kulit pinus, (2) formulasi optimum tanin yang dikopolimerisasi dengan resorsinol dan formaldehida, dan (3) sifatk fisik dan mekanis kayu lamina dengan perekat tanin resorsinol formaldehida. Ekstrak tanin pinus diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan air panas, menghasilkan ekstrak cair selanjutnya diproses menjadi padatan dengan spray dryer. Selanjutnya ekstrak tanin diformulasikan dengan resorsinol melalui penentuan bilangan stiasny dan formulasi tanin dengan formaldehida melalui penentuan kadar padatan. Setelah diketahui formulasi terbaik tanin resorsinol dan formaldehida dalam kondisi basa yaitu pada molar rasio 1:0,05:0,125, selanjutnya dilakukan karakterisasi perekat. Setelah itu dilakukan pembuatan kayu lamina dua lapis dengan perekat TRF yaitu kayu akasia homogen dan kayu pinus homogen. Selanjutnya karakteristik fisik dan mekanis kayu lamina, delaminasi, dan emisi formaldehida dianalisis. Ekstrak tanin kulit kayu pinus berwarna cokelat terang, mengandung 0,30 kadar padatan, viskositas 2,65, bilangan stiasny 50,33% dan pH 4,23. Formulasi terbaik yang diperoleh dari tanin resorsinol adalah molar rasio 1:0,125 sedangkan formulasi terbaik yang diperoleh dari tanin formaldehida adalah molar rasio 1:0,05 sehingga formulasi terbaik tanin resorsinol formaldehida (TRF) adalah 1:0,125:0,05. Perekat TRF memiliki warna cokelat tua, kadar padatan sebesar 18,77%, viskositas 3,20 cP, pH 9,01, waktu gelatinasi 10 menit, dan umur pakai 120 menit. Sedangkan hasil analisis gugus fungsi terdapat gugus hidroksil, gugus karbonil, gugus alkana, gugus aldehida, dan gugus eter. Perekat TRF kulit pinus dapat digunakan sebagai perekat viii kayu lamina jenis pinus dan akasia. Sifat fisik mekanis kayu lamina mengacu pada Japan Agricultural Standard (JAS 2007), nilai yang memenuhi standar hanya kadar air dan nilai MOR kayu lamina.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Tanin; Kulit Kayu Pinus; Kayu Laminasi
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 04 Mar 2021 03:55
Last Modified: 04 Mar 2021 03:55
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2935

Actions (login required)

View Item
View Item