STUDI EKSTRAKSI TEMBAGA DARI BIJIH OKSIDA DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT ASAM SITRAT (Studi Kasus: Endapan Tembaga Oksida Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan)


Mukhlis, Mukhlis (2023) STUDI EKSTRAKSI TEMBAGA DARI BIJIH OKSIDA DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT ASAM SITRAT (Studi Kasus: Endapan Tembaga Oksida Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of D111181306_skripsi_07-11-2022 1-2.pdf] Text
D111181306_skripsi_07-11-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of D111181306_skripsi_07-11-2022 cover1.png]
Preview
Image
D111181306_skripsi_07-11-2022 cover1.png

Download (192kB) | Preview
[thumbnail of D111181306_skripsi_07-11-2022 dp.pdf] Text
D111181306_skripsi_07-11-2022 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of D111181306_skripsi_07-11-2022.pdf] Text
D111181306_skripsi_07-11-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Bijih tembaga oksida merupakan bijih tembaga sekunder dengan proporsi tembaga yang lebih rendah namun memiliki cadangan yang besar dibandingkan dengan bijih sulfida. Pelindian tembaga dari bijih oksida menggunakan asam organik yaitu asam sitrat merupakan pendekatan baru karena pada umumnya menggunakan asam sulfat memiliki efek negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mineralogi dan kimia bijih tembaga oksida dan menganalisis pengaruh waktu serta konsentrasi asam dari proses pelindian menggunakan asam sitrat. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mikroskop dan X-Ray Diffraction (XRD) untuk analisis mineralogi, serta metode Atomic Absorption Spectrometry (AAS) untuk analisis kadar tembaga. Ekstraksi tembaga dari bijih oksida menggunakan metode pelindian pada tekanan atmosfer. Hasil analisis XRD dan mikroskop menunjukkan bahwa mineral yang terdapat pada bijih tembaga oksida terdiri dari beberapa mineral pembawa tembaga seperti kalkopirit, kovelit, malasit, pseudomalasit, dan langit serta mineral seperti kuarsa kaolinit, kamosit, maghemit, goetit, dan hematit juga ditemukan sebagai pengotor. Berdasarkan hasil percobaan pelindian bijih tembaga dengan asam sitrat diperoleh recovery tertinggi berdasarkan kedua variabel yakni masing-masing pada konsentrasi pelarut 0,5 M yaitu sebesar 19,07% dan 22,88% dengan waktu pelindian 4 jam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 22 Jan 2024 07:04
Last Modified: 22 Jan 2024 07:04
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/29332

Actions (login required)

View Item
View Item