Pengaruh Konsentrasi Perendaman Air Kelapa dan Penambahan Sekam Bakar Pada Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) di Kebun Percobaan Universitas Hasanuddin

Angsana (Pterocarpus indicus) merupakan jenis pohon penghasil kayu berkualitas tinggi dari familli Papilionaceae. Angsana memiliki pertumbuhan yang cepat dan kayu yang kuat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, pembuatan kayu lapis, papan diding, serta dimanfaatkan dalam kegiatan penghijauan di lingkungan masyarakat maupun di jalan raya karena dapat menyerap polusi udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi perendaman air kelapa dan penambahan sekam bakar pada media tanam terhadap pertumbuhan stek batang angsana. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2023 di Kebun Percobaan Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial. Bahan stek batang direndam air kelapa dengan konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% selama 5 jam. Media penanaman disiapkan dengan campuran top soil dan sekam bakar dalam perbandingan 1:0, 2:1, 1:2, dan 2:1. Parameter pengamatan meliputi tinggu tunas, diameter tunas, jumlah tunas, dan jumlah daun. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95% dan uji Duncan menggunakan software SPSS.26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan terbaik pada stek batang Angsana (P. indicus) terdapat pada perlakuan perendaman air kelapa dengan konsentrasi 100% yang memberikan peningkatan 73.15% pada pertumbuhan tinggi tunas, peningkatan 45.53% pada diameter tunas dan peningkatan 40.28% pada jumlah daun. Perlakuan pemberian sekam bakar pada media tanam berpengaruh tidak nyata pada pertumbuhan tinggi tunas, pertumbuhan diameter tunas, jumlah tunas, dan jumlah daun stek batang Angsana (P. indicus). Pada perlakuan perendaman air kelapa dengan konsentrasi 50% dan perbandingan media tanam top soil : sekam bakar (1:1) memberikan pertumbuhan tinggi tunas yang cenderung lebih baik dengan rata-rata 84.7 cm, perlakuan perendaman air kelapa dengan konsentrasi 100% dan perbandingan media tanam top soil : sekam bakar (1:2) memberikan pertumbuhan diameter yang cenderung lebih baik dengan rata-rata 9.3 mm, perlakuan perendaman air kelapa dengan konsentrasi 50% dan perbandingan media tanam top soil : sekam bakar (1:2) memberikan pertumbuhan jumlah tunas yang cenderung lebih baik dengan rata-rata 5.3, dan perlakuan perendaman air kelapa dengan konsentrasi 100% dan perbandingan media tanam top soil : sekam bakar (2:1) memberikan pertumbuhan jumlah daun yang cenderung lebih baik dengan rata-rata 18.7.