ANALISIS TINGKAT RISIKO KERJA AKTIVITAS PENANGANAN BEBAN MANUAL DI PT SERMANI STEEL CORPORATION DENGAN METODE KEY INDICATOR METHOD – MANUAL HANDLING OPERATION

Penanganan beban material secara manual dapat mengakibatkan keluhan pada otot rangka, keluhan pada tulang belakang atau overexertion lifting and carrying. Berdasarkan hasil studi pendahuluan penanganan secara manual pada proses pembuatan produk di PT Sermani Steel Corporation yang terdiri dari 4 aktivitas mengangkat, 8 aktivitas menggenggam, 2 aktivitas membawa dan 4 aktivitas menarik atau mendorong. Pekerja melakukan aktivitas penanganan beban secara manual memiliki faktor risiko karena postur membungkuk dan memuntir, kondisi lingkungan kerja, berat yang berlebihan, serta fasilitas yang kurang ergonomis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghitung tingkat risiko aktivitas – aktivitas penanganan beban secara manual pada PT. Sermani Steel Corporation. Kemudian selanjutnya dilakukan perbaikan berdasarkan usulan – usulan yang diberikan untyk mengurangi tingkat risiko yang dialami oleh pekerja terutama pada bagian produksi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, pengukuran dan perhitungan. Objek penelitian ini adalah seluruh aktivitas penanganan material secara manual pada masing-masing tahap pembuatan produk hollow, slitting dan seng gelombang. Penelitian dilakukan pada bulan November 2021 sampai dengan Januari 2022. Penilaian risiko aktivitas menggunakan metode KIM MHO yang terdiri dari lembar penilaian KIM LHC dan KIM PP. Komponen dalam lembar penilaian ini antara lain waktu, berat, postur, kondisi lingkungan kerja untuk aktivitas mengangkat, menggenggam dan membawa sementara tambahan komponen kecepatan dan ketepatan posisi serta jenis alat yang digunakan untuk aktivitas menarik dan mendorong.
Gambaran tingkat risiko aktivitas penanganan beban manual pada pekerja pembuatan 3 jenis produk diketahui lebih banyak aktivitas mengangkat dengan tingkat risiko 2 sebesar 75% dibandingkan dengan aktivitas mengangkat dengan tingkat risiko 1. Sementara lebih banyak aktivitas menggenggam dan membawa dengan tingkat risiko 1 secara berurutan yaitu 87% dan 100% dibandingkan aktivitas yang sama dengan tingkat risiko 2. Sedangkan aktivitas mendorong/menarik lebih banyak aktivitas dengan tingkat risiko 1 sebesar 75% dibandingkan degngan aktivitas dengan tingkat risiko 3.
Upaya menurunkan tingkat risiko dilakukan dengan penambahan tenaga kerja, melalui perubahan desain tinggi stand besi untuk mengurangi postur kerja janggal oleh pekerja dan peralatan kerja seng gelombang untuk mengurangi banyaknya aktivitas yang dilakukan dalam satu shift kerja.