FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN SKRINING DIABETIC PERIPHERAL NEUROPATHY (DPN) PADA PERAWAT

Latar Belakang: Indonesia menjadi negara dengan jumlah penderita diabetes yang meningkat hampir setiap tahun. Kota Makassar menduduki peringkat peratama dengan angka kejadian DM terbanyak. DM yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi salah satunya yaitu Neuropati Peripheral Diabetik (DPN). Angka kejadian neuropati diabetik pada penderita DM tipe 2 dalam kurung waktu 5-10 tahun mengalami peningkan . Di Indonesia, DM berkembang menjadi ulkus kaki diabetik dan memerlukan amputasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi perawat yang merawat individu dengan diabetes berpengetahuan luas dalam skrining, diagnosis, dan pengobatan DPN untuk mencegah dan/atau mengurangi perkembangan hasil negatif. Namun, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perawat dalam melakukan skrining DPN diantaranya adalah pengetahuan, keterampilan, ketersediaan alat, dan beban kerja.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan skrining Diabetic Peripheral Neuropathy (DPN) pada perawat.
Metode: Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling dan didapatkan total responden sebanyak 32 perawat yang bekerja di Puskesmas Kota Makassar. Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner data demografi, kuesioner pelaksanaan skrining, kuesioner pengetahuan, kuesioner keterampilan, kuesioner ketersedian alat, dan kuesioner beban kerja. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate dengan uji statistik chi square.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan skrining DPN pada perawat yaitu pengetahuan (p:1.000), keterampilan (p:0.375), ketersedian alat (p:1.000), dan beban kerja (p:0.230).
Kesimpulan dan Saran: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keterampilan, pengetahuan, ketersediaan alat dan beban kerja dengan pelaksanaan skrining. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan menambahkan beberapa faktor seperti pelatihan.