SINTESIS DERIVAT REMDESIVIR DAN UJI EFEKTIFITAS SEBAGAI ANTICOVID-19 = REMDESIVIR DERIVATE SYNTHESIS AND ANTICOVID-19 EFFECTIVENESS TEST

Remdesivir menjadi pilihan terapi anticovid-19 sebagai inhibitor kompetitif RNA yang tergantung pada RNA polimerase (RdRp) virus. Namun sifatnya yang tidak stabil dalam plasma menunjukkan kemanjuran terapeutik yang terbatas. Disamping itu, jalur aktivasi yang kompleks dapat mempengaruhi aktivitas antivirus yang bervariasi dalam sel yang terinfeksi SARS-CoV-2. Penelitian ini bertujuan melakukan pengembangan sintesis derivat remdesivir.
Metode sintesis derivate Remdesivir yakni remdesivr sebagai lead compound diasetilasi dengan reagen asetil klorida dalam pelarut diklorometana dan tetrahydrofuran pada suhu 30°C selama 6 jam. Senyawa hasil sintesis berupa serbuk kristal kuning kecokelatan yang kemudian diidentifikasi menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Produk yang diperoleh dikarakterisasi dengan metode spektroskopi meliputi spektrofotmeter UV-VIS, FTIR, 1H NMR, 13C NMR. Selanjutnya, dilakukan uji kualitatif aktivitas Anticovid-19 menggunakan Agilent 2100 Bioanalyzer.
Hasilnya diduga diperoleh senyawa derivat remdesivir (RDV-D2) atau 2-ethylbutyl (2S)-2-[[[(2R,3S,4R,5R)-5-(4-aminopyrrolo[2,1-f][1,2,4]triazin-7-yl)-5-cyano-3,4-diacetyloxyoxolan-2-yl]methoxy-phenoxyphosphoryl]amino]propanoate (kristal kecokelatan 80,8%) dengan titik leleh pada suhu 117,8°C. Hasil KLT menunjukkan nilai Rf 0,54. Hasil karakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis yaitu ʎmaks 275,1 nm. Hasil karakterisasi dengan FTIR diperoleh gugus fungsi pada bilangan gelombang 3449,50 cm-1 (N-H), 2949,66 cm-1 (C-H alifatik), 1638,45 cm-1 (C=O), 1416,76 cm-1 (CH2), 1160,53 dan 1043,90 cm-1 (C-O). Hasil karakterisasi dengan 1H NMR δ2,5 ppm (3H, s) menunjukkan adanya proton pada struktur H-C-C=O sebagai hasil substitusi gugus asetil, dan data 13C NMR menandakan terdapat karbon gugus aromatic, alkena, C≡N, dan karbon yang berikatan dengan elektronegatif O. Hasil analisis Agilent 2100 Bioanalyzer menunjukkan nilai intensitas fluoresensi 100 FU pada sampel yang telah diberi pengobatan derivat remdesivir dan 200 FU pada wildtype SARS-CoV-2 tanpa pengobatan. Terjadinya penurunan nilai intensitas sinyal Fluoresence unit (FU) pada sampel yang telah diberi derivat remdesivir sintetik diduga menunjukkan derivat remdesivir berpotensi sebagai kandidat pengobatan covid-19.

Keywords : Remdesivir, Derivat Remdesivir, Sintesis, Asetilasi, Anticovid-19