Konflik Bermuara Pesona: Dari Tambang Batuan Kapur Breksi Menjadi Obyek Wisata Berbasis Geoheritage di Desa Sambirejo, Kabupaten Sleman = Conflict Leads to Enchantment: From Breccia Limestone Mine to Geoheritage in Sambirejo Village, Sleman Regency

Konflik merupakan fenomena yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Umumnya konflik dapat terjadi antara individu dengna individu, kelompok dengan kelompok, dan bahkan konfilk dengan diri sendiri. Salah satu konflik yang kerap terjadi disebabkan oleh sumber daya alam dan tentu saja membutuhkan sebuah resolusi. Salah satu fenomena konflik karena sumber daya alam adalah penutupan tambang batuan kapur pada tahun 2014 yang menjadi mata pencaharian utama penambang di Desa Sambirejo karena terdapat kandungan material purba didalamnya, kemudian pemerintah merencanakan untuk dialokasikan menajdi objek wisata.
Penelitian ini berfokus dan bertujuan mengetahui resolusi konflik dan perubahan dari segi aspek sosial, budaya, dan ekonomi pasca penutupan tambang batuan kapur breksi di Desa Sambirejo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dengan pendekatan metode penelitian kualitatif deskriptif dan penentuan informan ditentukan secara purposive.
Hasil penelitian menunjukkan pihak-pihak terlibat dalam meresolusi konflik ini adalah Ngarso Dalem (Gubernur DIY), Dinas Pariwisata, Mas Arya, dan POKDARWIS. Setelah tambang menjadi objek wisata banyak perubahan terjadi seperti pendapatan desa naik setiap tahunnya, penambang menjadi bagian dari agen pariwisata, munculnya objek wisata baru, kreativitas dll. Kemudian Objek Wisata Tebing Breksi telah dinobatkan sebagai geoheritage Jogja pada tahun 2015 dan geosite di tahun 2021.

Keywords : Konflik, Penambang, Objek Wisata Tebing Breksi