SELEKSI TOLERANSI GENOTIPE TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TINGKAT CEKAMAN SALINITAS


SION OKTAFIANUS, SION OKTAFIANUS (2018) SELEKSI TOLERANSI GENOTIPE TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TINGKAT CEKAMAN SALINITAS. Thesis thesis, universitas hasanuddin.

[thumbnail of full text] Text (full text)
TESIS LENGKAP.pdf

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui pengaruh interaksi antara cekaman
salinitas dan genotipe terhadap tingkat perkecambahan, pertumbuhan dan hasil
produksi beberapa genotipe jagung (2) untuk mengetahui tingkat cekaman
salinitas yang dapat menghambat perkecambahan, pertumbuhan dan produksi
beberapa genotipe jagung (3) untuk mengetahui beberapa genotipe jagung yang
dapat memberikan pertumbuhan dan produksi pada tingkat cekaman salinitas.
Penelitian ini dilaksanakan di Green House Balai Penellitian Tanaman Sereallia
Maros berlangsung pada bulan Februari sampai juni 2017. Penelitian ini disusun
berdasarkan rancangan petak terpisah sebagai petak utama adalah NaCl yang
terdiri dari 5 taraf yaitu 0 mM, konsentrasi 30 mM NaCl, konsentrasi 60 mM NaCl,
konsentrasi 90 mM NaCl, konsentrasi 120 mM. Anak petak adalah genotipe
tanaman jagung yang terdiri dari 8 genotipe. Dari keseluruhan perlakuan tersebut
terdapat 40 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi terdiri dari 2 unit percobaan
yang masing-masing diulang 3kali. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali.
Jadi jumlah keseluruhan terdapat 240 unit percobaan. Hasil penelitian
menunjukkan pada tahap perkecambahan tidak terjadi interaksi antara genotipe
dan konsentrasi NaCl pada semua karakter yang diamati. Namun pada tahap
pertumbuhan dan produksi terjadi interaksi antara genotipe dan konsentrasi NaCl
pada karakter yang diamati yaitu skor penggulungan daun dan anthesis silking
interval (ASI). Pada s3g4 memberikan skor penggulungan daun tertinggi yaitu
4,00 sedangkan s0g1 dan s4g4 memberikan skor penggulungan daun terendah
yaitu 1,25. Untuk anthesis silking interval s2g4 memberikan selisih umur berbunga
jantan dan betina tercepat yaitu 6,75 hst sedangkan s3g4 memberikan selisih
umur berbunga jantan dan betina terlambat yaitu 13,00 hst. Semakin tinggi
konsentrasi NaCl, maka panjang plumula semakin menurun yaitu 1,78 cm pada
konsentrasi NaCl 120 mM, panjang akar menurun pada konsentrasi 120 mM
yaitu 4,01 cm dan untuk jumlah akar menurun pada konsentrasi 90 mM yaitu
5,56. Sedangkan pada tahap pertumbuhan dan produksi konsentrasi NaCl tidak
memberikan pengaruh pada karakter yang diamati. Pada tahap perkecambahan
persentase kecambah benih, g1 menghasilkan daya kecambah tertinggi yaitu
95,33 %, panjang akar kecambah, genotipe 1 menghasilkan panjang akar
terpanjang yaitu 8,39 dan pada jumlah akar genotipe 1, genotipe 3 dan genotipe
4 menghasilkan jumlah akar terbanyak yaitu 7,94, 7,24 dan 7,62. Sedangkan
pada tahap pertumbuhan dan produksi, tinggi tanaman pada genotipe 8
menghasilkan tinggi tanaman tertinggi yaitu 42,21 cm, jumlah daun pada
genotipe 8 menghasilkan jumlah daun terbanyak yaitu 6,63 helai, nilai spad
klorofil pada genotipe 8 menghasilkan nilai klorofil terbanyak yaitu 34,24 dan
untuk umur berbunga jantan genotipe 2 menghasilkan umur berbunga tercepat
yaitu 61,14 hst sedangkan umur berbunga betina genotipe 2 menghasilkan umur
berbunga tercepat yaitu 67,97 hst.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 22 Dec 2023 07:04
Last Modified: 22 Dec 2023 07:04
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/28771

Actions (login required)

View Item
View Item