Struktur Anatomi Lima Jenis Bambu Berdasarkan Informasi Alel Studi Keragaman Genetik

Bambu merupakan tumbuhan monokotil dari famili graminae yang beruas dan berongga di bagian batangnya, memiliki daur pertumbuhan dan reproduksi yang cepat yaitu 3 – 4 tahun, dan dibedakan dalam dua kelompok yaitu bambu simpodial dengan bambu monopodial. Pengamatan menggunakan metode preparat sayatan dan maserasi untuk mengetahui struktur anatomi dan kualitas serat lima jenis bambu berdasarkan keragaman genetiknya pada alel yang sama. Penelitian menggunakan lima jenis bambu yang berasal dari Area Sumber Daya Genetik (ASDG) Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Kab. Gowa, Sulawesi selatan, Indonesia. Lima jenis bambu yang digunakan yaitu Bambusa vulgaris, B. arundinacea wild, B. lako, Dendrocalamus asper dan D. Giganteus munro dengan mengambil masing-masing 2 sampel uji. Hasil yang didapatkan yaitu tidak ada perbedaan proporsi sel dan kualitas serat walaupun memiliki keragaman genetik tinggi. Persentase metaxylem berkisar antara 1,94-7,30 persen, phloem berkisar antara 1,36-8,40 persen, sel parenkim berkisar antara 19,62-60,40 persen, dan sclerenkim berkisar antara 6,49-47,12 persen. Kelima jenis bambu termasuk dalam kelas kualitas serat III dan IV dengan skor berkisar antara 125-275. Pola ikatan pembuluh kombinasi III dan IV.