RELASI KUASA DI BALIK KONTESTASI WACANA PEMILIHAN GUBERNUR SULSEL 2018, PADA HARIAN RADAR MAKASSAR DAN RAKYAT SULSEL

1
Sistem politik Indonesia yang berubah di era reformasi, memberikan angin
egar bagi kebebasan pers meliputi, media cetak, elektronik dan lainnya.
ebagai salah satu sarana untuk mengungkapkan pikiran secara lisan dan
lisan sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945, Pasal 28 di mana
ebebasan pers dijamin merupakan unsur penting dalam kehidupan
erbangsa, dan bernegara. Sebagai pilar keempat demokrasi, pers
emerankan diri dalam setiap momen perpolitikan di tanah air, termasuk
eluruh momen penting seperti pemilihan kepala daerah (Pilkada) di seluruh
layah Indonesia.
Dalam perkembangan politik di Indonesia, media merupakan suatu
alitas dan bagian dari kehidupan modern yang banyak memberikan
anfaat. Kehadiran media bukanlah suatu ruang vakum, media bisa
enjadi wahana untuk mendominasi, menguasai, mengarahkan pikiran
ublik, merekonstruksikan realitas dan menanamkan ideologi tertentu.
edia menjadi alat untuk melegitimasi eksistensi dan struktur kekuasaan
olitik dan ekonomi. Tetapi sebaliknya media pun bisa menjadi alat untuk
endelegitimasi kekuasaan, membongkar kemandekan politik dan
enjatuhkan kekuasaan yang otoriter. Dalam kurung waktu 15 tahun terakhir,