ANALISIS KADAR THYROID STIMULATING HORMONE (TSH) DAN RESISTENSI INSULIN PADA PRIA DEWASA MUDA DENGAN OBESITAS SENTRAL

Obesitas merupakan suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang
berlebihan di jaringan adiposa dan dianggap sebagai faktor risiko yang berkaitan erat dengan beberapa penyakit kronis. Keadaan hipotiroid menjadi salah satu penyebab obesitas melalui metabolisme glukosa. Obesitas merupakan keadaan proinflamasi yang menyebabkan peningkatan pelepasan sitokin proinflamasi, adipokin dan asam lemak bebas yang dapat menyebkan terjadinya resitensi insulin melalui berbagai
mekanisme. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan sampel mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Makassar yang berusia 18-25 tahun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2018 dengan menggunakan sampel simpan yang dikumpulkan sejak bulan September�Oktober 2017. Diperoleh sampel sebanyak 60 orang yang terdiri atas 31sampel kelompok obesitas sentral dan 29 sampel kelompok non obesitas
sentral. Semua sampel dilakukan pengukuran antropometri dan
diperiksakan kadar insulin dengan metode ECLIA menggunakan alat Cobas® e411 (Roche, Jerman) dan TSH serum menggunakan VIDAS (Biomerieux,France). Data dianalisis secara statistik dengan uji Mann Whitney
Hasil penelitian diperoleh perbedaan bermakna HOMA-IR antara
kelompok obesitas sentral (3,76 ± 1,97) dan non obesitas sentral (2,35± 0,76) (p=0,004). Resistensi insulin terjadi pada kelompok obesitas sentral yaitu 14 subyek (45,2%) dibandingkan non obesitas sebanyak 1 subyek (3,4%). Tidak ditemukan perbedaan bermakna TSH antara kelompok obesitas sentral (1,74 ± 0,8 μIU/ml) dan non obesitas sentral (1,66± 0,98 μIU/ml) (p=0,544). Disimpulkan resistensi insulin lebih berat pada obesitas sentral.