HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP LOW BACK PAIN PADA LANJUT USIA DI KELURAHAN UNTIA KOTA MAKASSAR

Penuaan (aging) merupakan proses alami seseorang yang berusia lanjut. Penuaan juga mempengaruhi kondisi fisik salah satu faktor risiko Low Back Pain (LBP) adalah indeks massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi dari normal. Prevalensi Low Back Pain (LBP) pada populasi umum di seluruh dunia berkisar antara 15-45%. Beberapa faktor yang mempengaruhi Indeks Massa Tubuh (IMT), salah satunya adalah jenis kelamin dan usia. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan indeks massa tubuh terhadap Low Back Pain pada lanjut usia di Kelurahan Untia Kota Makassar. Pada penelitian ini pemilihan sampel berdasarkan Purposive Sampling dengan memberikan kriteria yang tertentu dengan jumlah 67 orang kemudian, dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mendapatkan nilai IMT sedangkan untuk mendapatkan nilai LBP dengan cara menggunakan kuesioner ODI. Untuk hasil uji menggunakan uji Chi-Square. Dari hasil uji bivariat dengan uji Chi-Square didapatkan nilai p value sebesar 0,758 (p>0,05) yang berarti tidak adanya hubungan antara indeks massa tubuh terhadap low back pain pada lansia. Distribusi usia dan jenis kelamin terhadap Low Back Pain pada lansia di Kelurahan Untia Kota Makassar. Menunjukkan hasil bahwa rata-rata 43,4% pada lansia yang berusia 60-75 tahun. Dan untuk hasil rata-rata 31,3% untuk yang berjenis kelamin perempuan. Distibusi indeks massa tubuh pada lansia di Kelurahan Untia Kota Makassar menunjukkan bahwa dari 67 responden, yang memiliki indeks massa tubuh normal sebanyak 43 responden. Tidak terdapat hubungan indeks massa tubuh terhadap Low Back Pain pada lanjut usia di Kelurahan Untia Kota Makassar.