Pentingnya Effikasi Diri dalam Perjuangan Hidup Manusia: Cerminan Sebuah Pelajaran Kehidupan dalam Karya Helen Keller “The Story of My Life”

The Story of My Life (1903) karya Helen Keller adalah bacaan sastra yang dipenuhi dengan banyak contoh perjuangan dan ketekunan yang layak untuk dilihat sebagai pelajaran untuk mempromosikan Self-Efficacy (effikasi diri). Rasa efikasi diri yang kuat sangat bermanfaat dalam menghadapi tantangan bahkan dalam situasi yang paling sulit dalam setiap upaya yang dilakukan oleh setiap manusia dalam kehidupan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan peristiwa dalam The Story of My Life yang menggambarkan sumber signifikan dari self-efficacy Keller dan cara Keller membangun effikasi dirinya. Data dalam penelitian ini diambil dari narasi – narasi dalam karya Keller yang berfokus pada pikiran, keinginan, perasaan emosional, dan perjuangan sehari-hari yang menunjukkan bagaimana upaya Keller untuk menghadapi setiap hambatan dalam usahanya sebagai orang yang buta dan tuli. Data dianalisis dari perspektif psikoanalisis literatur sehubungan dengan empat konsep utama sumber Self Efficacy berdasarkan teori Albert Bandura; mastery experience, vicarious experience, social persuasion, and affective state.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada enam sumber utama Effikasi diri yang dimiliki oleh Keller. Terlepas dari empat sumber effikasi diri berdasarkan teori Bandura, sumber kelima effikasi diri yang dimiliki Keller,yakni Imaginal Experience atau visualisasi juga berkontribusi secara signifikan terhadap kesuksesannya. Aspek kepercayaan agama juga merupakan salah satu bagian penting dalam membangun effikasi diri Helen Keller. Semua sumber – sumber effikasi ini diaktifkan melalui empat proses yakni proses kognitif, motivasi, afektif, dan seleksi.