HUBUNGAN FASE BERDUKA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di
dunia. Di Indonesia jumlah penderita penyakit diabetes mellitus tipe 2 terus bertambah setiap
tahunnya. Penyakit diabetes mellitus tipe 2 dapat memengaruhi aspek-aspek kehidupan personal,
sosial, fisik, dan psikologi. Dampak yang ditimbulkkan dapat memengaruhi kondisi mental yang
tidak sehat. Hal ini dapat menimbulkan masalah emosional (psikologis) yang ditunjukkan dengan
terjadinya proses atau fase berduka. Respon psikologis atau fase berduka yang dialami oleh
penderita diabetes mellitus tipe 2 dapat memengaruhi kualitas hidup mereka.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara fase berduka dengan kualitas hidup penderita
diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Pendidikan Hasanuddin.
Metode: Desain Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model pendekatan Cross
Sectional. Pengukuran pada penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dengan skala likert.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive Sampling dan diperoleh jumlah sampel pada
penelitian adalah 71 orang. Uji statistik yang digunakan yaitu uji spearman dengan tingkat
kemaknaan p-value =0.000
Hasil: Pada penelitian ini diperoleh hasil yaitu ada hubungan antara fase berduka dengan kualitas
hidup pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan jumlah dari 71 responden ada 9 orang yang
berada pada fase menyangkal, 2 orang berada pada fase marah, 1 orang berada pada fase tawar
menawar, 1 orang berada pada fase depresi, dan mayoritas responden berada pada fase penerimaan
yaitu sebanyak 58 responden. Hasil kualitas hidup responden, terdapat 68 orang (95,8%) memiliki
kualitas hidup yang tinggi dan 3 orang (4,2%) memiliki kualitas hidup rendah.
Kesimpulan dan saran: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara fase berduka dengan kualitas hidup penderita diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit
Pendidikan Universitas Hasanuddin. Penelitian ini diharapkan bisa dilanjutkan dengan
menggunakan metode kualitatif untuk bisa memperdalam lagi pengkajian tentang fase berduka
serta kualitas hidup seseorang yang menderita diabetes mellitus tipe 2.