PERANTAU BATAK: STUDI ETNOGRAFI PRAKTIK DALIHAN NA TOLU DI KOTA MAKASSA


SITORUS, AJENUARINI V (2018) PERANTAU BATAK: STUDI ETNOGRAFI PRAKTIK DALIHAN NA TOLU DI KOTA MAKASSA. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of FULL TEXT] Text (FULL TEXT)
in the name of Jesus.pdf

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
Ajenuarini V Sitorus (E51113307). Perantau Batak: Studi Etnografi Praktik Dalihan Na Tolu di Kota Makassar. Dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Hamka Naping, MA dan Dr. Tasrifin Tahara, M.Si. Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.
Dalihan Na Tolu merupakan falsafah hidup bagi masyarakat Batak dimanapun berada, yang memiliki nilai-nilai yaitu kasih sayang serta perlindungan antar sesama masyarakat Batak. Dalihan Na Tolu memiliki tiga unsur yaitu, hula-hula, boru, dan dongan sahuta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik dalihan na tolu di perantauan khususnya di kota Makassar. Dalam penelitian ini, metode
yang digunakan ialah pendekatan kualitatif. Teknik penentuan informan yang digunakan ialah purposive (sengaja) dengan pola snowball. Pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan pengamatan, wawancara dengan informan, dan studipustaka yang menyangkut dengan dalihan na tolu.
Hasil penetilian menunjukkan bahwa, prinsip dalihan na tolu bagi masyarakat Batak yang merantau di kota Makassar, merupakan prinsip yang tidak dapat diganggu gugat serta harus dilaksanakan dimanapun masyarakat Batak berada. Di kota Makassar, praktik dalihan na tolu sudah dijalankan sebagaimana mestinya yang terhimpun dalam somba marhula�hula, elek marboru, dan manat mardongan tubu di berbagai upacara�upacara adat seperti, upacara adat perkawinan, kelahiran, dan kematian.
Praktik dalihan na tolu di kota Makassar pun tidak bergeser dari nilai-nilai yang terkandung di dalam prinsip dalihan na tolu yaitu kasih sayang serta perlindungan antar sesama masyarakat Batak. Namun, ada yang berbeda dalam pelaksanaannya antara di kota dan di bonapasogit atau kampung halaman, misalnya di dalam upacara adat perkawinan, di bonapasogit apabila pengantin cowok marga Hutapea dan sudah tidak memiliki orangtua maka akan dicarikan perwakilan yang memiliki marga Hutapea yang dekat dengan keluarganya. Namun di kota Makassar, karena kurangnya orang Batak yang memiliki marga Hutapea, maka si pengantin cowok tadi akan dicarikan perwakilan yang satu punguan dengan Hutapea
yaitu Pangaribuan.
Kata kunci: dalihan na tolu, praktek, keluarga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: dalihan na tolu, praktek, keluarga.
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi Sosial
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 14 Nov 2023 02:17
Last Modified: 14 Nov 2023 02:17
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/28331

Actions (login required)

View Item
View Item