INTERRATER RELIABILITY WOUND BLOTTING DALAM MENDETEKSI BIOFILM PADA LUKA KAKI DIABETIK


SINTAWATI, SINTAWATI (2019) INTERRATER RELIABILITY WOUND BLOTTING DALAM MENDETEKSI BIOFILM PADA LUKA KAKI DIABETIK. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of file text] Text (file text)
Thesis SInta.pdf

Download (9MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang : Risiko komplikasi berupa luka kaki diabetik (LKD) pada penderita Diabetes Melitus (DM) mencapai 25%. LKD sangat rentan terpajan mikroorganisme. Mikroorganisme yang ditemukan pada LKD bertanggung jawab dalam pembentukan
biofilm yang dapat menghambat proses penyembuhan luka. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang valid dan reliable dalam mendeteksi adanya biofilm pada luka. Penelitian ini
bertujuan untuk menilai keandalan diantara perawat metode wound blotting dalam mendeteksi biofilm pada LKD.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross – sectional multisite study, sebanyak 37 sampel LKD dari 12 pasien DM tipe 2 di praktik mandiri
keperawatan kota Makassar. Pada interrater reliability melibatkan 4 pasang penilai dari tingkatan kompetensi yang berbeda yaitu ET Nurse, Advance wound care, Basic Wound
Care dan general Nurse yang sebelumnya telah diberi workshop oleh expert. Data demografi dikumpulkan melalui wawancara langsung, status LKD dicatat pada lembar observasi. Kadar gula darah diukur menggunakan glukometer (Autocheck, PT.Mega
Pratama Medicalindo), ukuran luka diukur menggunakan mistar luka secara two dimensial assesment. Langkah – langkah wound blotting mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP).
Hasil : secara kualitatif pada membrane blotting terlihat pola berwarna hitam yang menandakan adanya biofilm pada luka. Interrater reliability prosedur menunjukkan
kesepakatan adil hingga moderat pada rater group ET Nurse (k = 0.33 – 0.60), substansial pada rater group Advance wound care ( k = 0.67), moderat untuk rater group Basic wound
care ( k = 0.48) dan adil untuk rater group general nurse (k = 0.33). Berdasarkan analisis IMAGE J diperoleh hasil area dan densitas dimana secara statistik tidak ada perbedaan area dan densitas pada masing – masing rater group (p = >0.05). Biaya yang dibutuhkan untuk satu kali prosedur wound blotting sebesar Rp. 215.282.
Kesimpulan : Metode wound blotting reliable diantara perawat yang telah diberi pelatihan. Unit cost untuk pemeriksaan wound blotting dalam mendeteksi biofilm relatif murah untuk
sebuah prosedur diagnostik

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions (Program Studi): Fakultas Keperawatan > Ilmu Keperawatan
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 13 Nov 2023 06:25
Last Modified: 13 Nov 2023 06:25
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/28319

Actions (login required)

View Item
View Item