KERAWANAN TANAH LONGSOR DI DAS PANGKAJENE MENGGUNAKAN METODE STORIE

A. Rahmi Wahyuli (M111 14 011). Kerawanan Tanah Longsor di DAS
Pangkajene Menggunakan Metode Storie. Dibawah bimbingan Usman
Arsyad dan Wahyuni.
Tanah longsor adalah bentuk erosi yang perpindahan tanahnya terjadi secara tiba�tiba dengan volume yang besar/sekaligus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kerentanan tanah longsor di DAS Pangkajene menggunakan metode
Storie. Metode penelitian yang dilakukan adalah survey dan skoring untuk
menentukan kerentanan longsor dengan parameter karakteristik fisik berupa
penggunaan- lahan, kelerengan, jenis tanah dan curah hujan digunakan sebagai
perhitungan Indeks Storie. Hasil penelitian menunjukkan klasifikasi kerawanan
tanah longsor di DAS Pangkajene berdasarkan metode storie terdiri atas 4 tingkat
kerawanan tanah longsor, yaitu kerawanan rendah, kerawanan sedang, kerawanan
tinggi, dan kerawanan sangat tinggi. Daerah dengan tingkat kerawanan rendah
seluas 2.388,14 ha (5,68%), tingkat kerawanan sedang seluas 14.196,67 ha
(33,77%), tingkat kerawanan tinggi seluas 24.718,45 ha (58,80%), dan tingkat
kerawanan sangat tinggi seluas 734,60 ha (1,75%). Faktor utama penyebab daerah
dengan kerawanan tinggi adalah kemiringan lereng yang terjal, curah hujan yang
tinggi, jenis tanah yang peka terhadap longsor, serta penggunaan lahan.
Penggunaan lahan yang peka terhadap erosi seperti pertanian lahan kering campur
semak, sawah, semak belukar, dan tanah terbuka.
Kata Kunci : Tanah Longsor, Metode Storie, DAS Pangkajene