KONFLIK PEMUNGUTAN SUARA ULANG DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN MUNA TAHUN 2015


NASRULLAH, NASRULLAH (2019) KONFLIK PEMUNGUTAN SUARA ULANG DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN MUNA TAHUN 2015. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of file text] Text (file text)
TESIS_NASRULLAH.pdf

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan menganalisis konstelasi perubahan
dukungan masyarakat pada pemungutan suara ulang pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muna Tahun 2015 sehingga memunculkan konflik. Tujuan lain adalah untuk mengetahui penyebab atau akar konflik dalam pemungutan suara ulang pada pemilihan Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Muna tahun 2015..
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Dalam data penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder. Data dikumpulkan melalui beberapa metode, yaitu observasi, wawancara dan kajian dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstelasi perubahan
dukungan masyarakat pada Pemungutan Suara Ulang memicu konflik. Diawali dengan gugatan pasangan calon L. M. Rusman Emba dan Malik Ditu atas hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi karena dianggap terjadi kecurangan dalam proses pemilihan setelah KPU Kab. Muna memenangkan Pasngan Calon dr. Baharuddinn dan Lapili dengan selisih 33 suara. Konflik elit pemilihan bupati mencapai puncaknya setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan Pemungutan Suara Ulang dua kali di
TPS 4 Kelurahan Raha I, TPS 4 Kelurahan Wamponiki dan TPS I Desa Marobo dan Hasil Pemungutan Suara Ulang memenangkan pasangan calon nomor urut 1 L.M Rusman Emba dan Malik Ditu dengan perolehan suara 47.587 suara atau 47,32% dengan selisi 33 suara dengan pasangan nomor urut 3 dr. Baharuddin dan Lapili. yang memperoleh suara 47.554 suara atau 47,29 %. Selanutnya yang menjadi akar konflik pada pemungutann suara ulang adalah: pertama konflik elit yang dikarenakan adanya perebutan kekuasaan pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muna; Kedua, akurasi data pemilih yang banyak
memunculkan data ganda, ketiga profesionalisme penyelenggara pemilih yang tidak cermat memahami regulasi Pemilu, keempat mobilisai birokrasi oleh incumbent dan kelima adalah Putusan Mahkamah Konstitusi atas Pemungutaan Suara Ulang dua kali di TPS yang sama

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 02 Nov 2023 07:22
Last Modified: 02 Nov 2023 07:22
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/28285

Actions (login required)

View Item
View Item