FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MELASMA PADA WANITA USIA 20-50 TAHUN DI KEL. ULUALE KEC. WATANG PULU KAB. SIDENRENG RAPPANG


APRIANI, HENNY (2017) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MELASMA PADA WANITA USIA 20-50 TAHUN DI KEL. ULUALE KEC. WATANG PULU KAB. SIDENRENG RAPPANG. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of file text] Text (file text)
Skripsi Henny Apriani (C111 14 026).pdf

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

Melasma merupakan salah satu masalah kulit yang banyak dijumpai.
Timbulnya melasma menimbulkan gangguan pada kulit wajah sekaligus
menyebabkan penurunan kepercayaan diri pada penderitanya. Etiologi melasma
sampai saat ini belum diketahui pasti. Tetapi, ada beberapa faktor risiko yang
dianggap berperan pada patogenesis melasma antara lain sinar UV, hormon, obat- obatan, riwayat keluarga, ras, kosmetik dan sisanya idiopatik. Karakteristik dari
penderita melasma juga diyakini mempengaruhi patogenesis melasma seperti usia dan
pekerjaan. Melasma dominan terjadi pada wanita daripada laki-laki terjadi hanya
10%. Melasma paling sering terjadi pada wanita usia subur yaitu berkisar usia 20-50
tahun dan dapat mengenai semua ras, terutama penduduk yang tinggal di daerah
tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara faktor�faktor risiko melasma dengan kejadian melasma.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observational analitic dengan
pendekatan cross sectional menggunakan data primer melalui wawancara, observasi
klinik dan pemeriksaan lampu wood pada wanita usia 20-50 tahun di Kel. Uluale
Kec. Watang Pulu Kab. Sidenreng Rappang yang dilaksanakan pada bulan September
2017. Data dianalisis dengan menggunakan program statistik komputer.
Hasil: Sampel yang diteliti sebanyak 90 orang dan terdapat 69 orang (76,67%) yang
menderita melasma. Usia terbanyak antara 41-50 tahun (50,72%) dan pekerjaan
terbanyak adalah Pegawai Negeri Sipil (49,28%). Hasil uji chi square menunjukkan
variabel pemakaian kontrasepsi hormonal (p=0,216), kehamilan (p=0,367) dan
pemakaian obat-obatan (p=0,579) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
kejadian melasma. Sedangkan variabel paparan sinar matahari (p=0,000), pemakaian
kosmetik (p=0,009), dan riwayat keluarga (p=0,008) terbukti memiliki hubungan
yang signifikan dengan melasma.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 09 Nov 2023 05:23
Last Modified: 09 Nov 2023 05:23
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/28258

Actions (login required)

View Item
View Item