PENANGANAN VULNUS LACERATUM PADA KAKI BELAKANG KUCING PERSIA DI RUMAH SAKIT HEWAN PROVINSI JAWA BARAT

Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal
dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu. Vulnus laceratum atau luka robek
adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan biasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul.
Vulnus laceratum terjadi karena gangguan kontinuitas suatu jaringan sehingga terjadi pemisahan
jaringan yang semula normal atau luka robek akibat kekerasan yang hebat sehingga memutuskan
jaringan. Pada tanggal 25 Mei 2018 seekor kucing persia datang ke Rumah Sakit Hewan Provinsi
Jawa Barat dengan sinyalement: Nama hewan: Boy, Umur: 3 tahun 8 bulan, Spesies: Kucing,
Ras: Persia, BB: 3.6 kg, Warna: Brown tabby, Jenis Kelamin: Jantan, Tanda: -. Hasil
pemeriksaan : Frekuensi napas: 28/menit, Frekuensi jantung: 112/menit, Pulsus: 100/menit,
Turgor kulit: < 2 detik, Temperatur: 38,0°C, CRT: < 3 detik. Temuan klinis: Kedua kaki
belakang mengalami luka robek atau vulnus laceratum. Penanganan pada kasus vulnus laceratum
dilakukan penjahitan luka untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri pada luka.
Pembersihan daerah luka dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Untuk menghilangkan
trauma dan rasa sakit yang terjadi pada kucing dilakukan penanganan setelah operasi, seperti
pemberian antibiotik untuk mencegah pertumbuhan bakteri, pemberian antiinflamasi untuk
mengatasi peradangan, pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh kucing pasca
operasi, memberi energi pada hewan, dan menjaga kesehatan kucing tersebut. Dibutuhkan waktu
selama tiga hari untuk mengembalikan stamina kucing tersebut sejak operasi, dan pada hari ke�tujuh kucing dibawa pulang oleh pemiliknya.
Kata Kunci : Luka, Vulnus laceratum, Kucing.