PENGARUH BLOK REGIONAL PLANA EREKTOR SPINA MENGGUNAKAN BUPIVAKAIN ISOBARIK 0,25% TERHADAP KESTABILAN HEMODINAMIK, KEBUTUHAN OBAT ANESTESI INTRAOPERATIF, DAN KADAR KORTISOL SERUM PADA PASIEN YANG MENJALANI BEDAH VERTEBRA

Latar Belakang: Nyeri pada bedah orthopedi vertebra sulit dikendalikan dengan anestesi umum sehingga anestesi regional berperan penting dalam fuktuasi hemodinamik. Namun belum terdapat rekomendasi teknik regional anestesi untuk
prosedur bedah vertebra. Teknik blok plana erektor spina (ESPB) memberikan analgetik lokal pada ramus posterior yang menerima stimulasi nyeri selama bedah vertebra Metode: Penelitian ini merupakan penelitian prospektif eksperimental dengan
rancangan acak berurutan. Sampel terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok GA + ESP (kelompok dengan intervensi ESPB) dan GA (kelompok kontrol) dengan jumlah sampel masing-masing 30 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Dilakukan penilaian
tekanan darah sistolik, diastolik, laju nadi, pada saat sebelum, saat insisi bedah, dan saat pemasangan implant, jumlah anestetik volatil, jumlah opioid dan pengambilan darah untuk pemeriksaan konsentrasi kortisol serum sebelum, 2 jam setelah insisi
bedah, dan 4 jam setelah insisi bedah. Data dianalisis menggunakan uji statistik t test, Mann-Whitney dan Wilcoxon.
Hasil: Laju nadi meningkat bermakna pada kelompok GA (p=0,041) saat insisi dibandingkan kelompok GAESP, serta kelompok GA mengalami peningkatan bermakna saat implantasi dibandingkan sebelum pembedahan (p=0,012). Tekanan
darah sistolik saat insisi meningkat bermakna pada kedua kelompok (GA, p=0,005 ; GA ESP, p=0,001) dibandingkan sebelum prosedur dimulai. Tekanan darah diastolik
pada kelompok GA mengalami penurunan bermakna saat implantasi (p=0,003) dibandingkan sebelum prosedur bedah. Perubahan serum kortisol 2 jam dan 4 jam setelah insisi tidak berbeda antara kedua kelompok.