ANALISIS KADAR IMMATURE PLATELET FRACTION (IPF) DAN TROMBOPOIETIN SELAMA PERAWATAN BERDASARKAN BERATNYA DERAJAT KLINIS SEPSIS

Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh respon host yang tidak teratur terhadap infeksi. Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) merupakan sistem sederhana yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi disfungsi organ akibat sepsis. Sepsis menyebabkan trombositopenia konsumtif sehingga merangsang trombopoietin yang merupakan regulator megakariopoiesis dan trombopoiesis untuk memproduksi trombosit. Immature Platelet Fraction (IPF) merupakan salah satu parameter untuk membantu diagnosa sepsis dalam memperkirakan produksi trombosit dan membedakan trombositopenia yang disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang akibat agen toksik atau infeksi sistemik.
Penelitian ini merupakan penelitian kohort porspektif dengan tujuan untuk menilai hubungan antara kadar IPF dan trombopoietin (TPO) hari-1, hari-3 dan hari-5 dengan derajat klinis pasien sepsis berdasarkan skor SOFA. Kadar IPF diperiksa dengan metode flowcytometry (Sysmex, Kobe, Jepang) dan kadar TPO diperiksa dengan metode ELISA (RayBioTech, Australia). Sampel penelitian ini sebanyak 11 sampel dan data penelitian dianalisis dengan uji repeated ANOVA dan korelasi Pearson.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat korelasi positif yang signifikan peningkatan kadar IPF dan skor SOFA dengan penurunan jumlah trombosit (hari-3, r=0,753, p=0,008) dan tidak ditemukan korelasi antara kadar TPO dan skor SOFA pada pasien sepsis (hari-1 p=0,474, hari-3 p=0,128, hari-5 p=0,657). Disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai IPF maka semakin berat derajat klinis sepsis.