PREVALENSI BAYI PREMATUR DARI IBU PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA DI RS WAHIDIN SUDIROHUSODO PERIODE JANUARI HINGGA JULI 2017

: Kejadian preeklampsia merupakan satu dari tiga penyebab utama
kematian ibu serta menyumbang kepada terjadinya kelahiran prematur. Menurut
World Health Organization (WHO) , Indonesia menempati urutan kelima sebagai
negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia yaitu 675 700 kasus dan
kelahiran prematur diidentifikasi sebagai penyumbang terbesar angka kematian
bayi.
Metode : Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018 hingga Desember
2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
deskriptif. Cara pengambilan sampel adalah dengan teknik total sampling. Data
yangdiperoleh adalah data sekunder dari Rekam Medis RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo.Pengolahan data dilakukan dengan program Microsoft Word dan
Microsoft Excel.
Hasil : Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa angka kejadian bayi prematur
dari ibu preeklampsia dan eklampsia di RSUP Wahidin Sudirohusodo pada periode
januari hingga juli 2017 adalah sebesar 26 kasus (52%) dari total sampel sebanyak
50 kasus yang diperoleh daripada rekam medis. Turut diteliti angka kejadian bayi
yang mengalami kecil masa kehamilan dalam sampel yang sama menunjukkan
angka sebesar 11 kasus (22%) dan 38 kasus (76%) berada dalam status sesuai masa
kehamilan sementara cuma 1 kasus (2%) adalah besar masa kehamilan.
Kesimpulan : Angka kejadian bayi prematur dikalangan ibu-ibu preeklampsia dan
eklampsia tinggi berbanding bayi cukup bulan. Berbagai teori banyak mengaitkan
kejadian preeklampsia sebagai faktor risiko melahirkan bayi prematur serta berkait
rapat dengan pertumbuhan intrauterine janin yang tidak normal.