Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) pada Pengencer terhadap Kualitas Semen Cair Sapi Simmental (Bos taurus) pada Penyimpanan Suhu 5°C

Ekstrak kulit manggis mengandung senyawa kimia yaitu xanthone dimana dapat berfungsi sebagai antioksidan. Xanthone sebagai antioksidan dapat berperan sebagai penyeimbang prooxidant reducing radicals and oxidicing radicals) dan anti bakteri sehingga mampu mempertahankan kualitas semen sapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kulit manggis pada pengencer terhadap kualitas semen cair sapi Simmental pada penyimpanan suhu 5℃. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fitokimia UNHAS dan UPT PIBPS Maros. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan yaitu Pengencer Andromed (P0), 99,5% Pengencer Andromed + 0,5% Ekstrak Kulit Manggis (P1), 99% Pengencer Andromed + 1% Ekstrak Kulit manggis (P2) dan 98,5% Pengencer Andromed + 1,5% Ekstrak Kulit Manggis. Parameter yang diamati adalah motilitas, viabilitas, abnormalitas, membran plasma utuh dan tudung akrosom utuh. Data penelitian diolah menggunakan SPSS versi 16 dengan analisi varian one-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata (P<0,05) terhadap motilitas P0 60%, P1 52,5%, P2 57,5% dan P3 45%; serta abnormalitas P0 10,47%, P1 8,77%, P2 8,21% dan P3 9,02%. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata (P>0,05) terhadap viabilitas P0 86,84%, P1 86,62%, P3 88,61% dan 86,11%; membran plasma utuh P0 73,31%, P1 74,52%, P2 73,59% dan P3 73,70%; serta tudung akrosom utuh P0 83,58%, P1 83,68%, P2 83,05% dan P3 84,82%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah penambahan ekstrak kulit manggis berpengaruh pada abnormalitas dan motilitas semen cair sapi Simmental, namun tidak berpengaruh pada viabilitas, MPU dan TAU. Penambahan ekstrak kulit manggis 1% pada pengencer andromed dapat berpengaruh terhadap penurunan abnormalitas spermatozoa sapi Simmental, namun tidak berpengaruh nyata terhadap motilitas, viabilitas, MPU dan TAU