BLINKING TOLERANCE TIME SEBAGAI PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK TAMBAHAN DRY EYE DISEASE PADA SUBJEK DISFUNGSI KELENJAR MEIBOM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan mengevaluasi blinking tolerance time (BTT) pada pasien disfungsi kelenjar meibom (DKM) untuk digunakan sebagai pemeriksaan diagnostik tambahan dry eye disease (DED). Penelitian dilakukan dengan desain penelitian korelasional kuantitatif. Sesuai dengan persayaratan yang ditentukan, didapatkan subjek sejumlah 60 pasien DED akibat DKM derajat ringan hingga berat. Pada masing-masing kelompok dilakukan pemeriksaan klinis berupa BTT, skor Ocular Surface Disease Index (OSDI), Tear Break-up Time (TBUT), tes floresensi menggunakan Oxford Grading Scheme, uji Schirmer I, serta kualitas dan ekspresibilitas kelenjar meibom. Dilakukan perhitungan nilai mean BTT berdasarkan derajat DED. Hasil klasifikasi nilai BTT kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman terhadap pemeriksaan diagnostic lain yang dilakukan dalam mendiagnosis DED dan derajat DKM. Hasil analisa menunjukkan nilai BTT memiliki hubungan terhadap skor OSDI dan derajat DKM. BTT tidak memiliki hubungan terhadap tes fluoresensi, tes Schirmer, dan derajat TBUT, namun terdapat korelasi signifikan antara nilai BTT dan nilai TBUT pada level 0.01 (2-tailed).