STUDI KASUS GLAUKOMA PADA KUCING PERSIA DI KLINIK HEWAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

ANDI TENRIGAU BANGSAWAN AS. C034171025. Studi Kasus Glaukoma
pada Kucing Persia di Klinik Hewan Pendidikan Universitas Hasanuddin
“dibimbing oleh” Dini Kurnia Ikliptikawati
Kebanyakan kasus pada mata diperparah dengan penanganan yang terlambat akibat
permasalahan yang sifatnya darurat tidak menunjukkan gejala yang serius, salah
satunya yaitu glaukoma. Penggunaan alat pemeriksaan yang spesifik untuk mata
belum konsisten dilakukan di klinik-klinik hewan di Indonesia menjadikan
diagnosis terhadap kasus-kasus klinis pada mata menjadi sulit. Tujuan penulisan
Tugas Akhir (TA) Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) mengenai kasus
glaukoma pada kucing adalah melakukan pemeriksaan, mendiagnosis, dan
memahami penatalaksanaan yang tepat pada kasus glaukoma. Pada hari Senin
tanggal 5 Februari 2018 telah dilakukan pemeriksaan terhadap kucing Persia
bernama Teech dengan berat badan 1,3 kg berumur 3 bulan dengan jenis kelamin
betina. Kucing mengalami penurunan nafsu makan, penurunan aktifitas, reflex
pupil hampir tidak ada, setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan adanya
pembesaran unilateral pada inspeksi dan palpasi bulbus oculi sebelah kiri, terjadi
keratitis sejak 3 hari sebelum dilakukan pemeriksaan hingga kucing dibawa ke
klinik untuk dilakukan pemeriksaan, terjadi penurunan refleksitas tapetum lusidum.
Pemeriksaan penunjang kemudian dilakukan dengan menggunakan oftalmoskop
dan terlihat terjadi hyphema pada ruang anterior, terjadi dilatasi pembuluh darah
fundus, saraf optik terlihat lebih gelap, hampir tidak terlihat perbedaan diameter
antara cup dan disk