HUBUNGAN PENGETAHUAN ANESTESI TERHADAP KECEMASAN PASIEN YANG AKAN MENJALANI OPERASI DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

Latar Belakang: Tindakan pembedahan dan anestesi merupakan tindakan yang mendatangkan stress pada seseorang. Adanya stress tersebut dapat menimbulkan suatu kondisi kecemasan terhadap pasien. Beberapa studi yang pernah dilakukan menyatakan bahwa sekitar 60% - 80% pasien yang akan menjalani operasi akan mengalami kecemasan pre operasi dan pre anestesi dalam berbagai tingkatan. Alasan kecemasan ini bersifat multifactorial, termasuk takut akan prosedur pembedahan, takut akan anestesi, dan takut akan berbagai macam hal lainnya. Kecemasan pre operasi dapat menimbulkan efek negative, seperti penyembuhan luka yang lebih lambat, nyeri pasca operasi, dan dampak psikologis serta emosional pada pasien, seperti perasaan negative ketidakberdayaan dan depresi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan pasien mengenai anastesi terhadap tingkat kecemasan yang dirasakan pasien preoperasi. Metode: Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan mengumpulkan data primer yang merupakan hasil pengisian kuisioner dari responden. Hasil Penelitian: Responden penelitian didominasi oleh perempuan yang berjumlah 28 orang (59,6%), kelompok usia dewasa akhir dalam rentang 36-45 tahun berjumlah 19 orang (40,4%), pendidikan terakhir Perguruan Tinggi berjumlah 19 orang (40,4%), serta tidak bekerja/ Ibu Rumah Tangga berjumlah 16 orang (34,0%). Distribusi sampel berdasarkan tingkat pengetahuan didominasi oleh tingkat pengetahuan yang cukup sebanyak 21 orang (44,7%) dan distribusi berdasarkan tingkat kecemasan didapatkan sebanyak 34 orang (72,3%) tidak mengalami kecemasan, 12 orang (25,5%) mengalami kecemasan ringan, dan 1 orang (2,1%) mengalami kecemasan berat. Analisis dengan menggunakan uji Spearman Rank menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada pasien yang akan menjalani operasi dengan nilai p value = 0,000 dan nilai koefisien korelasi = 0,695 (korelasi kuat). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hubungan dengan korelasi yang kuat antara tingkat pengetahuan dan kecemasan pasien