POLA KOMUNIKASI KEDATUAN LUWU DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KEBUDAYAAN DI LUWU RAYA = The Communication Pattern of the Luwu Kingdom in Maintaining the Existence of Culture in Luwu Raya

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pola Komunikasi Kedatuan Luwu Dalam Mempertahankan Eksistensi Kebudayaan di Luwu Raya dan Proses Komunikasi antara Kedatuan Luwu dan Pemerintah dalam Mempertahankan
Eksistensi Kebudayaan di Luwu Raya.
Penelitian ini dilakukan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Tipe penelitian ini menggunakan tipe kualitatif deskriptif. Data primer dikumpulkan dengan observasi dan wawancara mendalam kepada informan melalui teknik purposive sampling.
Data sekunder diperoleh dari sumber yang ada melalui penelusuran bahan bacaan seperti buku, jurnal, skripsi yang terkait dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan Pola komunikasi yang kedatuan luwu dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan antara lain. (1) Pola Komunikasi Linear kedatuan Luwu ke masyarakat. Pola komunikasi dan prosesnya sederhananya dapat dilihat ketika seorang Datu ingin menyampaikan pesan atau kebijakan kepada masyarakat adat dalam lingkup kedatuan Luwu. (2) Pola Komunikasi Primer dalam Kedatuan Luwu yang terbagi dalam dua lambang, diantaranya lambang verbal dan non verbal. Pola komunikasi primer yang terbangun diantaranya ialah: arsitek rumah
tradisi, seni budaya tradisi, adat- istiadat, hati nurani dan persatuan. Selain itu terdapat Pola komunikasi di luwu dulu dengan sekarang jelas ada perbedaan, dulu ketika masih menjadi sebuah negara atau bangsa, Luwu adalah penguasa politik dan sekarang adalah penguasa nilai-nilai. Model pemerintahan kedatuan luwu sebenarnya model teokrasi. Kedatuan Luwu menggambungkan pemerintahansistem
birokrasi dan keyakinan dan ini yang membuatnya kuat hingga hari ini (bukan militansi)

Keywords : Pola Komunikasi, Eksistensi Kebudayaan, Kedatuan Luwu