PENERAPAN KONSEP KOTA LAYAK HUNI DI KELURAHAN TALLO BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT = Application of the Livable City Concept in Tallo Village Based on Community Perceptions

Data Most Livable City (kota paling layak huni) yang dikeluarkan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa kota Makassar masih berada pada level bottom tier (dibawah rata-rata) sebagai kota layak huni. Kelurahan Tallo termasuk salah satu lokasi yang masih belum termasuk dalam kategori layak huni di Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi ketercapaian kota layak huni di Kawasan Perkotaan, mengidentifikasi kondisi kelayak hunian Kelurahan Tallo berdasarkan faktor-faktor kota layak huni sehingga dapat menerapkan konsep kota layak huni di Kelurahan Tallo. Data sekunder diperoleh dari hasil studi literatur, penelitian terdahulu, undang-undang, kebijakan serta literatur terkait kota layak huni. Adapun data primer diperoleh dari hasil observasi, kuesioner dan wawancara terkait kondisi Kelurahan Tallo serta rencana penerapan konsep kota layak huni di Kelurahan Tallo. Untuk mengetahui faktor-faktor determinan tingkat kelayak hunian menggunakan teknik AHP. Selanjutnya untuk mengetahui kondisi kelayak hunian kawasan penelitian digunakan analisis IPA yang selanjutnya dijelaskan secara deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian merekomendasikan perlunya peningkatan kelayakan hunian kota di Kelurahan Tallo yaitu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas kesehatan di Kelurahan , menyusun program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS), membangun fasilitas ruang publik dan fasilitas pendukung seperti taman, area jogging, pedestrian, TPS, rambu dan infrastruktur yang dapat menyandang kaum disabilitas

Keywords : Penerapan, Konsep, Kota Layak Huni, Kelurahan Tallo, Makassar