RIAK-RIAK POTENSI KONFLIK MENGGALI HAL-HAL YANG BISA MEMICU KEKERASAN DI KALANGAN REMAJA DI KOTA TARAKAN = RIPPLES OF POTENTIAL CONFLICT EXPLORING THINGS THAT CAN TRIGGER VIOLANCE AMONG TEENAGERS IN TARAKAN CITY

Dibalik keberagaman Kota Tarakan pernah terjadi konflik besar yang menerlibatkan dua etnis besar yakni Tidung (pribumi) dan Bugis Letta (pendatang). Konflik yang terjadi pada tahun 2010 itu menjadi trauma bagi masyarakat Kota Tarakan. Penelitian ini berangkat dari konflik tersebut mengingat awal konflik tersebut merupakan hal yang sepele, dengan berfokus pada bagimana riak-riak dalam interaksi remaja berpotensi memicu kekerasan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dinamika-dinamika yang ada dalam kerukunan atau paguyuban etnis di Kota Tarakan, menjelaskan prilaku remaja yang berpotensi memicu kekerasan, serta menganalisis bentuk-bentuk potensi konflik pada kalangan remaja di Tarakan.
Penelitian ini tentunya dilaksanakan di Kota Tarakan, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini yaitu kerukunan atau paguyuban etnis yang ada di Kota Tarakan secara aktif ikut serta dalam setiap agenda yang dilaksanakan oleh pemerintah, serta aktif dalam penyelesaian konflik yang terjadi di Kota Tarakan. Terdapat empat penyebab prilaku remaja yang dapat memicu konflik yakni candaan yang berujung konflik, perbedaan budaya, ujaran kebencian (hate speech), dan tindak kriminal murni. Tentunya syarat pemicu konflik sendiri ialah dengan menerkaitkan orang tua, fisik, identitas, dan etnis.

Keywords : Paguyuban, Konflik, Remaja,Tarakan