STUDI HABITAT DAN POPULASI Cuora amboinensis amboinensis DI DESA PUCAK KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN MAROS


Rahim, Amira (2020) STUDI HABITAT DAN POPULASI Cuora amboinensis amboinensis DI DESA PUCAK KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN MAROS. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of sampul]
Preview
Image (sampul)
M11114521_skripsi cover1.png

Download (65kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
M11114521_skripsi 1-2.pdf

Download (725kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
M11114521_skripsi dapus.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of full teks] Text (full teks)
M11114521_skripsi------.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Kura- kura batok Sulawesi Cuora amboinensis amboinensis merupakan salah satu spesies kura- kura dengan persebaran paling banyak di Asia Tenggara. Namun, kura- kura jenis ini banyak mengalami ancaman penurunan populasi, sementara informasi terkait ekologi biologi jenis ini masih sangat minim. Saat ini, spesies ini memiliki status konservasi Vulnerable berdasarkan IUCN- Redlist dan tergolong ke dalam Appendix II CITES. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui habitat dan populasi termasuk keberadaan dan ancaman terhadap satwa tersebut di Desa Pucak, Kabupaten Maros. Gambaran habitat yaitu persentase penutupan tajuk vegetasi atas dan bawah diketahui menggunakan metode crown diameter. Kondisi lingkungan mikro-habitat yang meliputi suhu dan kualitas air (COD,BOD, dan pH) dilakukan dengan pengambilan sampel air pada 3 lokasi. Pendugaan populasi kura-kura ini diketahui dengan menggunakan metode trapping (Capture-marked-Released-Recaptured-CMRR) ditengah badan sungai selama 30 hari pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum habitat kura-kura batok sulawesi umumnya memiliki rata-rata luas penutupan vegetasi atas di bawah 12m2 dengan luasan persentase rata-rata di bawah 10% sedangkan untuk luasan penutupan vegetasi bawah sekitar 0,8 m2 dengan persentase penutupan antara 3.04-3.47%. Berdasarkan metode trapping estimasi jumlah populasi kura-kura jenis ini di sepanjang sungai (luas 0.58 ha), diperoleh sebanyak 18 individu dan hasil perhitungan Lincoln-Peterson menunjukkan pendugaan populasi sebanyak 74 individu/0.58 ha. Berdasarkan wawancara, diketahui bahwa ancaman bagi spesies ini adalah bukan akibat perdagangan atau pun pemanfaatan satwa oleh masyarakat namun diduga akibat penggunaan pestisida dalam kegiatan pertanian. Selain itu, minimnya pemahaman masyarakat akan peran dan manfaat kura-kura batok sulawesi dalam ekosistem dan bagi manusia menjadi salah satu kendala dalam upaya konservasi jenis ini di daerah tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 28 Feb 2021 02:56
Last Modified: 28 Feb 2021 02:56
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2772

Actions (login required)

View Item
View Item