AKSI TERORISME DI KOTA MAKASSAR (Studi Analisis Framing) = ACTION OF TERRORISM IN THE CITY OF MAKASSAR (Framing Analysis Study)

ARHAM ICHWARDANI S. AKSI TERORISME DI KOTA MAKASSAR: Studi Analisis Framing (dibimbing oleh Suparman Abdullah dan Buchari Mengge).

Penelitian ini bertujuan mengkaji aksi terorisme di Kota Makassar dalam bingkai framing. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana persepsi masyarakat terhadap aksi terorisme serta peran media dalam mebentuk opini masyarakat, sehingga melahirkan tindakan atau perilaku dalam kehidupan sehari-hari baik dalam berperilaku serta berinteraksi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang dipadukan bersama analisis konten. Informan dalam penelitain ini berjumlah enam (6) orang yang ditentukan menggunakan teknik purposif sampling yaitu pengambilan informan dilakukan secara sengaja berdasarkan kapasitas dan kapabilitas dalam artian benar-benar paham dibidangnya dan dilanjutkan menggunakan metode snowball. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi serta data-data sekunder yang relevan dengan topik penelitian yang diperoleh dari buku-buku, laporan resmi pemerintah, dokumen-dokumen, jurnal, koran, majalah dan internet.
Hasil penelitian menunjukan (1) kedekatan kejadian tindakan aksi terorisme mempengaruhi bagaimana masyarakat merespon dan perilaku terhadap kejadian aksi terorisme, selain itu munculnya sikap mawas diri terhadap orang-orang yang memiliki simbol atau identik dengan seorang teroris sehingga masyarakat cenderung memilih untuk tidak berteman atau berinteraksi bahkan menghindari orang yang memiliki simbol yang sama dengan teroris; (2) informasi dari berita yang di dapatkan dari media terkait aksi terorisme menggiring persepsi masyarakat terhadap apa yang terjadi. Pelekatan simbo-simbol serta latar belakang seperti agama, kelompok serta gaya berpakaian melabeli aksi terorisme tertuju kepada agama tertentu sehingga muncul stereotype. Hal ini tidak lepas dari peran media baik media konvensional ataupun media digital dalam mem-framing pesan-pesan berita yang ditampilkan. Kepercayaan masyarakat kepada informasi yang diberitakan secara berulang-ulang membuat masyarakat menyikapinya dengan berbagai perilaku baik dalam mengekspresikan perasaannya, tindakannya, sikapnya, keyakinannya, kenangannya, serta rasa hormatnya.

Keywords : Persepsi, Framing, Aksi Terorisme