PERBANDINGAN EFEKTIFITAS EARLY ENTERAL FEEDING PEMBERIAN DEXTROSE 5% DAN FULL LIQUID DIET PADA SAKIT KRITIS TERHADAP PERUBAHAN TOTAL LYMPHOCYTE COUNT BERDASARKAN ANALISIS NUTRIC SCORE


RUSLI, CHRISTINA (2019) PERBANDINGAN EFEKTIFITAS EARLY ENTERAL FEEDING PEMBERIAN DEXTROSE 5% DAN FULL LIQUID DIET PADA SAKIT KRITIS TERHADAP PERUBAHAN TOTAL LYMPHOCYTE COUNT BERDASARKAN ANALISIS NUTRIC SCORE. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
19_C117215203_Tesis_Cover1.jpg

Download (5kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
19_C117215203_Tesis(FILEminimizer) ... ok 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
19_C117215203_Tesis(FILEminimizer) ... ok dapus-lam.pdf

Download (863kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
19_C117215203_Tesis(FILEminimizer) ... ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Perbandingan Efektifitas Early Enteral Feeding Pemberian Dextrose 5% dan Full Liquid Diet Pada Sakit Kritis Terhadap Perubahan Total Lymphocyte Count Berdasarkan Analisis NUTRIC Score
Christina Rusli (dibimbing oleh Agussalim Bukhari and Nurpudji A. Taslim)
Pasien sakit kritis yang tidak stabil secara fisiologis, sering mengalami respon hipermetabolik yang kompleks terhadap trauma. Pasien ini berisiko tinggi terhadap terjadinya kematian, kegagalan organ multiple, dan penggunaan ventilator yang berkepanjangan. Nutrisi merupakan salah satu terapi untuk penyakit kritis, akan tetapi, pasien mengalami malnutrisi yang disebabkan oleh keparahan penyakit, keterlambatan pemberian makan, dan kesalahan dalam penghitungan kebutuhan kalori. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perbaikan klinis pada pasien sakit kritis yang diberikan 3 macam formula makanan secara early enteral, yaitu kontrol (Dextrosa 5%), formula polimerik tinggi protein (Peptisol), atau formula oligomerik (Peptamen). Sejumlah 55 orang pasien sakit kritis yang masuk ke ruang perawatan intensif (ICU) antara bulan Oktober 2017 – Maret 2018 dimasukkan dalam penelitian terkontrol ini. Pemberian makan secara early enteral dimulai dalam 24-48 jam setelah masuk ke ICU. Setiap kelompok pemebrian makan secara enteral dikategorikan menjadi cedera kepala (TBI) atau non-TBI. Titik akhir primer adalah perubahan pada nilai total lymphocyte count (TLC), serum albumin, dan skor Nutrition Risk in the Critically Ill (NUTRIC) dari baseline hingga hari ke-3. Karakteristik baseline tidak berbeda antara pemerian makan kelompok kontrol (n=22), formula polimerik tinggi protein (n=19) atau formula oligomerik (n=14). Tidak terdapat peubahan yang signifikan antara nilai TLC dan serum albumin pada kedua kelompok TBI dan non-TBI patients. Terdapat perubahan skor NUTRIC (3.08±1.44 to 1.92±1.00; p=0.022) yang signifikan pada pasien non-TBI yang mendapat formula polimerik tinggi protein dibandingkan dengan kelompok lainnya, tetapi tidak didapatkan perubahan skor NUTRIC yang signifikan untuk semua pasien TBI. Sebagai kesimpulan, pasien non-TBI mendapat keuntungan dengan pemberian makanan formula polimerik tinggi protein secara early enteral.
Keywords: critical ill, early enteral feeding

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 28 Feb 2021 02:52
Last Modified: 28 Feb 2021 02:52
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2771

Actions (login required)

View Item
View Item