Praktik Pernikahan Anak di Bawah Umur (Studi Kasus di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan) = Practice of Underage Marriage (Case Study in Bulu Cindea Village, Bungoro District, Pangkajene Regency and Islands)

Pernikahan anak di bawah umur merupakan pernikahan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia. Pernikahan ini dilakukan oleh seseorang baik mempelai pria maupun mempelai wanita yang usianya di bawah 19 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktik pernikahan anak di bawah umur masih berlanjut hingga sampai saat ini serta pengakuan masyarakat terhadap praktik pernikahan anak di bawah umur. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan tipe deksriptif untuk menggambarkan studi kasus yang terjadi di Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Pada penentuan informan, digunakan teknik purposive sampling dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian yaitu adanya motivasi aktor seperti perjodohan, imitasi, kedekatan emosional, dan kekhawatiran orang tua serta adanya dukungan struktur seperti menikah secara agama, manipulasi data usia, dan dispensasi nikah sehingga praktik pernikahan anak di bawah umur dapat terjadi. Bentuk pengakuan masyarakat terhadap praktik pernikahan anak di bawah umur dapat dilihat dari pengakuan keluarga, pengakuan tokoh masyarakat dan pengakuan aparat pemerintah bahwa sulitnya pemahaman masyarakat mengenai pernikahan di bawah umur dan kuatnya adat yang mereka pegang hal ini pun di dukung karena belum terdapat sanksi yang diberikan sehingga pernikahan di bawah umur tetap dilakukan. Sebagian orang tua pun menganggap pernikahan tersebut adalah hal yang baik dikarenakan tidak adanya dampak negatif yang dirasakan dan rumah tangga anak berjalan dengan baik hal serta terpenuhinya kebutuhan dan keingina n. Terdapat juga orang tua yang menganggap bahwa pernikahan di bawah umur adalah suatu hal yang tidak baik karena anak belum bisa mengambil keputusan yang tepat, suami tidak bertanggung jawab untuk menafkahi istri sehingga orang tua merasa kecewa dan menyesal atas kejadian tersebut.

Keywords : Pernikahan Anak di Bawah Umur, Motivasi Aktor, Dukungan Struktur dan Pengakuan Masyarakat