PEREMPUAN DALAM TOXIC RELATIONSHIP (Studi Kasus Pasangan Pacaran Pada Kalangan Mahasiswa Di Kota Makassar) = WOMEN IN TOXIC RELATIONSHIPS (Case study of a courtship couple among students in the city of Makassar)

ABSTRAK
Yulianti Reata, E031181506. Penelitian ini berjudul Perempuan Dalam Toxic Relationship (Studi Kasus Pasangan Pacaran Pada Kalangan Mahasiswa Di Kota Makassar). Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis dibimbing oleh Dr. Buchari Mengge, M.A dan Musrayani Usman, S, Sos, M.Si.

Penelitian ini berfokus pada mahasiswa perempuan yang sedang berada
dalam hubungan toxic relationship. Terdapat dua pokok permasalahan yang akan dikaji yaitu bagaimana proses toxic relationship yang terjadi pada pasangan pacaran di kalangan mahasiswa di kota Makassar dan bagaimana perempuan beradaptasi pada hubungan toxic relationship pada pasangan pacaran di kalagan mahasiswa di kota Makassar. Penelitian ini meggunakan metode penelitian kualitatif degan pendekatan studi kasus. Adapun teknik penentuan informan yaitu menggunakan teknik snowball sampling sehingga menghasilkan 14 informan terpilih. Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari secara mendalam bagaimana pengalaman mahasiswa dalam hal ini perempuan yang berada dalam hubungan toxic, sehingga dapat menjelaskan bagaimana proses toxic dalam sebuah hubungan dapat terjadi dan bagaimana cara mereka beradaptasi dalam hubungan tersebut.

Peneliti menggunakan teori pertukaran sosial George C. Homans dengan enam proposisinya yaitu proposisi sukses, proposisi stimulus, proposisi nilai, proposisi kejenuhan dan kerugian, proposisi persetujun-agresi dan proposisi rasionalitas sebagai pisau analisisnya. Peneliti menemukan bahwa proses terjadinya toxic relationship pada kalangan mahasiswa di kota Makassar dipengaruhi oleh faktor kenyamanan, keluarga dan trend gaya berpacaran di media sosial. Hubungan yang terjadi adalah hubungan manipulatif yang akan berdampak pada terjadinya kekerasan secara verbal dan fisik. Dari hasil temuan penulis dalam penelitian ini mendapatkan bahwa dalam hubungan toxic perempuan yang selama ini dikatakan hanya sebagai korban ternyata dapat menjadi pelaku, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam hubungan toxic laki-laki maupun perempuan dapat menjadi pelaku sekaligus menjadi korban dalam hubungan toxic. Kemudian hubungan akan terus dipertahankan dengan alasan hubungan yang sudah berjalan lama, ketergantungan dan keluarga yang sudah saling mengenal.

Kata kunci : Perempuan, Toxic relationship, Pacaran.