Bertani Jagung Hibrida (Kajian Etnografi Pengambilan Keputusan) Di Desa Suka Damai Kabupaten Gorontalo = Farming Hybrid Corn (An Ethnographic Study of Decision Making) in Suka Damai Village of Gorontalo Province

Penelitian ini bertujuan (1) mengungkap dan menganalisis sistem pengetahuan petani yang berkaitan dengan input produksi pertanian jagung hibrida; (2) menjelaskan sistem pengambilan keputusan; dan (3) menggambarkan tahap-tahap kegiatan pertanian terkait pemanfaatan input-input produksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur serta observasi guna mendapatkan pengetahuan petani tentang jagung hibrida. Adapun yang terlibat dalam penelitian ini adalah petani yang mengetahui secara detail input-input produksi dan mayarakat yang terlibat secara tidak langsung dalam usaha tani jagung hibrida. Penentuan informan dilakukan berdasarkan pada usia, pendidikan, dan modal yang dimiliki. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) usaha tani jagung hibrida membutuhkan pengetahuan yang berkaitan dengan bibit unggul jagung hibrida, pupuk, dan obat-obatan. Terdapat perbedaan timbangan padahal jenisnya sama, yakni bibit jagung hibrida. Misalnya, varietas jagung hibrida NK memiliki produksi yang banyak, tetapi tidak cocok di daerah yang bercurah hujan tinggi; varietas jagung hibrida Bisi memiliki keunggulan dalam cuaca apa pun dan ditanam yang berbeda unsur haranya, tetapi timbangan ringan; terdapat perbedaan ukuran pada setiap janis jagung; terdapat perbedaan warna butiran jagung; terdapat perbedaan terhadap daya tahan penyakit pada setiap jenis jagung hibrida; dan terdapat perbedaan harga; (2) pengetahuan petani tentang input-input produksi berkaitan varietas unggul jagung hibrida terdiri atas berbagai merk dan setiap merk memiliki kekurangan dan kelebihan; berkaitan dengan penggunaan pupuk dalam setiap musim tanam, berkaitan dengan penggunaan obat-obatan yang terdiri atas berbagai macam merk, sangat berpengaruh ketika memilah dan memilih yang paling tepat untuk pengambilan keputusan; dan (3) usaha tani jagung hibrida sangat berkaitan pemanfaatan lahan tidur; pembersihan gulma dengan menggunakan obat- obatan; penanaman benih, pemupukan dan penyiangan, pemanenan, pascapanen, dan pemasaran. Pada pemanfaatan lahan ini telah dibentuk status sosial petani, yakni pemilik, penggarap, dan penyakap buruh tani. Penyemprotan obat-obatan, penanaman benih, dan panen telah menciptakan lapangan baru bagi masyarakat di Desa Suka Damai sebagai tenaga kerja harian. Pascapanen sangat berkaitan dengan teknologi modern untuk pengangkutan dari lahan pertanian ke tempat pemipilan jagung.

Kata kunci: petani, jagung hibrida, input produksi, pengambilan keputusan