Analisis Framing Pemberitaan Isu Perubahan Judul RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) Menjadi RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) oleh CNNIndonesia.com dan Detik.com = Framing Analysis of Reporting on The Issue of Changing the Tittle of The Draft Law on The Elimination of Sexual Violence (RUU PKS) to the Draft on Crime of Sexual Violence (RUU TPKS) by CNNIndonesia.com and Detik.com

ZULFAH INDAH HAFSARI. Analisis Framing Pemberitaan Isu Perubahan Judul RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) Menjadi RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) oleh CNNIndonesia.com dan Detik.com (Dibimbing oleh Moehammad Iqbal Sultan dan Syamsuddin Aziz).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan strategi pemberitaan CNNIndonesia.com dan Detik.com dalam membingkai isu perubahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) menjadi RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS); untuk mengetahui perbedaan aspek yang cenderung ditonjolkan/ditekankan CNNIndonesia.com dan Detik.com dalam memberitakan isu perubahan RUU PKS menjadi RUU TPKS.

Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan dimulai sejak Juni 2022 hingga Desember 2022. Unit analisis dalam penelitian ini merupakan keseluruhan berita mengenai isu perubahan judul RUU PKS menjadi RUU TPKS yang dipublikasikan oleh CNNIndonesia.com dan Detik.com selama periode 30 Agustus hingga 10 September 2021. Unit analisis dikumpulkan dengan metode pencarian Google dengan memasukkan kata kunci “Perubahan Judul RUU PKS Site:CNNIndonesia.com/Detik.com”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode analisis framing yang diformulasikan oleh Robert N. Entman. Data primer penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi. Sementara itu, data sekunder yang digunakan bersumber dari studi pustaka melalui literatur terkait.

Hasil penelitian menunjukkan kedua media online tersebut melakukan praktik framing yang berbeda dalam menyoroti isu perubahan judul RUU PKS menjadi RUU TPKS. CNNIndonesia.com memandang adanya masalah dalam proses penyusunan RUU TPKS yang ditunjukkan dengan menonjolkan kritikan dari pihak-pihak pro RUU PKS. Adapun Detik.com cenderung menonjolkan alasan Badan Legislasi mengubah judul RUU PKS, sedangkan dampak perubahan tersebut tidak dibahas dengan rinci.

Keywords : Framing, CNNIndonesia.com, Detik.com, berita RUU PKS.