INTENSITAS PERTEMUAN DAN RAGAM TUTUR BAHASA: MENINJAU KERANGKA TEORI SIMETRIS YASSI


Iksora, Iksora (2023) INTENSITAS PERTEMUAN DAN RAGAM TUTUR BAHASA: MENINJAU KERANGKA TEORI SIMETRIS YASSI. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab 1-3] Text (Bab 1-3)
F022211002_tesis_03-05-2023 bab 1-3.pdf

Download (910kB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F022211002_tesis_03-05-2023 cover1.jpg

Download (183kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
F022211002_tesis_03-05-2023 dp.pdf

Download (337kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
F022211002_tesis_03-05-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

William Labov pertama kali memperkenalkan konsep gaya dalam konteks sosiolinguistik pada tahun 1966, dan membaginya menjadi ucapan santai dan hati-hati. Dalam ragam tutur, gaya tutur berarti bentuk bahasa yang digunakan penutur yang dicirikan oleh tingkat formalitasnya (Labov, 2006). Pada tahun 1967, Martin Joos mengklasifikasikan gaya bicara dan tulisan menjadi lima tingkatan, termasuk gaya bicara beku, formal, konsultatif, santai, dan intim. Beberapa studi terbaru tentang ragam bicara dan gaya bicara kebanyakan menggunakan variabel seperti usia, kelas sosial, dinasti, pekerjaan, tujuan bicara, dan latar peristiwa. Sementara itu, penelitian ini meninjau kembali Kerangka Teori Simetris Yassi (KIMLI 2021) dan menggunakan variabel intensitas pertemuan untuk menemukan perbedaan pola ragam tuturan dalam bahasa yang digunakan sehari-hari di Luwuk Banggai dan dalam budaya Amerika. Variabel intensitas pertemuan dibagi menjadi Selalu, Biasan ya, Kadang-kadang, Jarang, dan Tidak Pernah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Data pola ragam tuturan di Luwuk Banggai diperoleh dari survei dan wawancara, sedangkan data pola ragam tuturan dalam budaya Amerika diperoleh dari transkrip percakapan dalam video reality show dan eksperimen sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel intensitas pertemuan berpengaruh terhadap pola ragam tutur pada bahasa sehari hari di Luwuk Banggai, tetapi tidak pada budaya Amerika.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: intensitas pertemuan, ragam tutur bahasa, kerangka teori simetris Yassi, bahasa sehari-hari di Luwuk Banggai, budaya Amerika
Subjects: P Language and Literature > PE English
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa Inggris
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 18 Sep 2023 06:40
Last Modified: 18 Sep 2023 06:40
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/27653

Actions (login required)

View Item
View Item