ANALISIS NILAI TEGASAN COULOMB SESAR POSO AKIBAT GEMPA BESAR DI SULAWESI (STUDI KASUS GEMPA 2017 POSO Mw 6.7 DAN GEMPA 2018 PALU-DONGGALA Mw 7.5) = COULOMB STRESS ANALYSIS ON POSO FAULT CAUSED BY LARGE EARTHQUAKE IN SULAWESI (CASE STUDY 2017 Mw 6.7 POSO EARTHQUAKE AND 2018 Mw 7.5 PALU-DONGGALA)


Razin, Tsaqif (2023) ANALISIS NILAI TEGASAN COULOMB SESAR POSO AKIBAT GEMPA BESAR DI SULAWESI (STUDI KASUS GEMPA 2017 POSO Mw 6.7 DAN GEMPA 2018 PALU-DONGGALA Mw 7.5) = COULOMB STRESS ANALYSIS ON POSO FAULT CAUSED BY LARGE EARTHQUAKE IN SULAWESI (CASE STUDY 2017 Mw 6.7 POSO EARTHQUAKE AND 2018 Mw 7.5 PALU-DONGGALA). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
H061171312_skripsi_24-05-2023 cover1.jpg

Download (253kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-3] Text (Bab 1-3)
H061171312_skripsi_24-05-2023 bab 1-3.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
H061171312_skripsi_24-05-2023 dp.pdf

Download (566kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
H061171312_skripsi_24-05-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 16 August 2025.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Gempa 2017 Mw. 6.7 Poso dan gempa 2018 Mw 7.5 Palu – Donggala merupakan gempa besar terkini (Mw ≥ 6.5) yang terjadi di Sulawesi Tengah. Gempa ini secara langsung mendistribusikan tegasan pada sesar - sesar sekitarnya. Hal ini menjadi sangat penting untuk dikaji mengingat distribusi tegasan akibat gempa besar akan mempengaruhi akumulasi tegasan suatu sesar. Sesar Poso merupakan salah satu sesar yang berada di Central Sulawesi Fault System (CSFS). Penting untuk dilakukan kajian mengenai kondisi tegasan pada sesar ini mengingat lokasinya yang dekat dengan gempa 2017 Poso Mw 6.7 sehingga sesar ini dapat menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap penduduk di sekitar sesar (Kota Poso). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisa distribusi tegasan yang diakibatkan gempa 2017 Mw. 6.7 Poso dan gempa 2018 Mw. 7.5 Palu – Donggala menggunakan fungsi tegasan Coulomb failure (∆CFS) dengan data model slip dari penelitian sebelumnya. Perhitungan ΔCFS dilakukan menggunakan pendekatan specified orientation dengan parameter multi-strike sebanyak 20 segmen pada sesar Poso. Untuk membuat model tegasan menjadi lebih kompleks, dilakukan pula estimasi laju peningkatan tegasan tektonik di sesar Poso menggunakan data geodesi berupa GSRM (Global Strain Rate Model).

Hasil perhitungan ∆CFS gempa dengan menggunakan parameter dip dan μ' yang berbeda tidak menunjukkan perubahan pola yang cukup signifikan, sehingga perhitungan ∆CFS tidak sensitif terhadap variasi dip dan μ'. Hasil perhitungan ΔCFS gempa 2017 Mw. 6.7 Poso bervariasi dengan nilai positif 7 kPa hingga 27 kPa pada segmen bagian tengah sesar Poso, nilai negatif -4 kPa hingga -10 kPa pada segmen dibagian utara sesar, dan nilai yang kurang signifikan pada segmen bagian selatan. Selanjutnya, gempa 2018 Mw. 7.5 Palu – Donggala memberikan ∆CFS negatif sebesar -16 hingga -27 kPa pada segmen bagian utara sesar serta kurang signifikan pada segmen bagian selatan sesar Poso. Pengaruh ∆CFS yang diakibatkan oleh kedua gempa di segmen bagian utara sesar Poso menunjukkan bahwa gempa tersebut memperlambat segmen bagian utara sesar Poso untuk mencapai titik kritisnya. Terlebih lagi, hasil kumulatif dari kedua gempa tersebut menjelaskan bahwa pengaruh ∆CFS gempa 2018 Mw 7.5 Palu – Donggala lebih besar dibanding ∆CFS gempa 2017 Mw 6.7 Poso. Selain itu, berdasarkan model fungsi waktu yang telah dibuat, perubahan akumulasi tegasan akibat ∆CFS gempa 2017 Mw 6.7 Poso dan gempa 2018 Mw 7.5 Palu – Donggala yang cukup besar (∆CFS negatif > ~ -10 kPa) pada segmen di bagian utara sesar menjelaskan bahwa pengaruh ∆CFS akibat gempa besar lebih dominan pada segmen tersebut. Namun, pengaruh ∆CFS akibat gempa besar kurang signifikan (∆CFS ≈ -2 kPa) terhadap akumulasi tegasan pada segmen bagian selatan sesar Poso, di mana hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh laju tegasan tektonik lebih dominan di segmen bagian selatan sesar Poso.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh ∆CFS yang dihasilkan oleh gempa 2018 Mw 7.5 Palu – Donggala di sesar Poso lebih dominan dibanding gempa 2017 Mw 6.7 Poso dengan perbedaan hingga 4 kali lebih besar. Sementara itu, berdasarkan model fungsi waktu ∆CFS yang dihasilkan, akumulasi tegasan tertinggi terdapat pada segmen bagian selatan sesar Poso (> ~ 45 kPa). Sesuai dengan hasil penelitian ini, diperlukan evaluasi lebih lanjut mengenai segmen bagian mana yang telah mendekati titik kritisnya.

Keywords : Tegasan Coulomb failure, Sesar Poso, Gempa besar darat, Akumulasi tegasan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: ΔCFS, Poso fault, Large earthquake, Stress accumulation
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Geofisika
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 16 Aug 2023 07:28
Last Modified: 16 Aug 2023 07:28
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/27578

Actions (login required)

View Item
View Item