Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Praktik Pencegahan Tuberkulosis dengan Stigma Masyarakat terhadap Penderita Tuberkulosis di Kecamatan Tallo, Kota Makassar = Relationship between Knowledge, Attitude and Practice of Tuberculosis Prevention with Community Stigma towards Tuberculosis Patients in Tallo Sub-district, Makassar City

Nurwahidah. R011191089. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Praktik Pencegahan Tuberkulosis dengan Stigma Masyarakat Terhadap Penderita Tuberkulosis di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, dibimbing oleh Syahrul dan Framita Rahman. Latar Belakang: Stigma terhadap penderita tuberkulosis masih menjadi salah satu penyebab terjadinya penundaan pencarian pengobatan oleh pasien sehingga berisiko meningkatkan penyebaran dan prevalensi penyakit. Dibutuhkan pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan tuberkulosis yang baik oleh masyarakat untuk meminimalisir stigma terhadap penderita tuberkulosis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan tuberkulosis dengan stigma masyarakat terhadap penderita Tuberkulosis di Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian mix method dengan model concurrent embedded. Data kuantitatif diperoleh dari jumlah sampel sebanyak 215 masyarakat berdasarkan kuota sampel yang telah ditetapkan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari 10 partisipan.. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner demografi, kuesioner pengetahuan, kuesioner sikap, kuesioner praktik pencegahan, kuesioner stigma dan pedoman wawancara semi terstruktur. Hasil: Berdasarkan hasil Uji Chi-Square yang didapatkan usia (p=0.001), tingkat pendidikan (p=0.045), pengetahuan (p=0.000), sikap (p=0.000) dan partik pencegahan (p=0.000) memiliki hubungan dengan stigma, sedangkan pada jenis kelamin (p=0.792), status pernikahan (p=0.061), pekerjaan (p=0.411) dan pendapatan perbulan (p=0.446) tidak memiliki hubungan dengan stigma masyarakat terhadap penderita tuberkulosis. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa lebih dari setengah responden memiliki stigma yang tinggi terhadap penderita tuberkulosis yaitu sebanyak 114 (53%) dari 215 responden. Tindakan menjauh dan menghindari interaksi dengan penderita tuberkulosis diakui sebagai salah satu upaya masyarakat agar terhindar dari kemungkinan terjadinya penularan penyakit. Kesimpulan dan Saran: Terdapat 53% responden memiliki stigma yang tinggi dan terdapat hubungan antara usia, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, praktik pencegahan. Namun, tidak didapatkan hubungan antara jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan dan pendapatan perbulan dengan stigma terhadap penderita tuberkulosis. Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan layanan promotif dan program-program yang mampu meningkatkan pengetahuan terkait penyebab dan cara penularan Tuberkulosis, sikap dan praktik pencegahan masyarakat terkait penyakit tuberkulosis sehingga dapat meminimalisir terjadinya stigma terhadap penderita Tuberkulosis. Selain itu, Diharapkan penelitian selanjutnya melakukan penelitian dengan variabel lain yang berhubungan dengan stigma seperti persepsi yang kemudian dapat dieksplorasi lebih dalam melalui metode kualitatif.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Praktik Pencegahan, Stigma