Perbandingan Peran Aktivis Perempuan Antar Generasi Pra Milenial dengan Milenial untuk Mencapai Kesetaraan Gender = Comparison of the Role of Female Activists Between Pre-Millennial and Millennial Generations to Achieve Gender Equality

A. SRI WULANDANI THAMRIN. Perbandingan Peran Aktivis Perempuan Antar Generasi Pra Milenial dengan Milenial untuk Mencapai Kesetaraan Gender (dibimbing oleh Mardiana Etrawaty Fachry dan Eymal Bashar Demmallino)

Rentang waktu yang berbeda menghasilkan kelompok-kelompok perempuan atau aktivis perempuan baik individu, kelompok maupun organisasi dengan bentuk, strategi dan tujuan perjuangan yang berbeda sesuai dengan zamannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan motivasi lahirnya aktivis perempuan pra-milenial dan aktivis perempuan milenial untuk mencapai kesetaraan gender dan menjelaskan perbandingan peran aktivis perempuan pra-milenial dan aktivis perempuan milenial untuk mencapai kesetaraan gender. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui teknik wawancara menggunakan instrumen penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah aktivis perempuan di wilayah Makassar dengan rentang kelahiran tahun 1960 – 1980 untuk generasi pra- milenial dan rentang kelahiran tahun 1980 – 2000 untuk generasi milenial. Informan yang dipilih adalah mereka yang tergabung dalam organisasi, lembaga, yayasan atau kelompok yang memperjuangkan kesetaraan gender dalam 3 tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivis perempuan pra-milenial dan pra-milenial memiliki kecenderungan motivasi yang sama. Kedua generasi ini sering menghadapi ketidakadilan dan tindak kekerasan di sekitar mereka. Isu yang diangkat oleh para penggiat generasi pra-milenial jauh lebih beragam, termasuk mengangkat isu keragaman sosial yang tidak diangkat oleh generasi milenial. LGBT dan SOGIESC diusung oleh generasi milenial, dimana isu ini belum menyentuh para aktivis pra-milenial. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kendala yang dialami oleh aktivis perempuan pra-milenial dan milenial yaitu masih adanya budaya patriarki dan kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang gender, sehingga pencapaian kesetaraan gender masih perlu diperjuangkan.

Kata Kunci: Aktivis Perempuan, Pra milenial, Milenial