Studi Pengaruh Penambahan Darah Sapi Pada Biokonversi Larva (Maggot) Black Soldier Fly

Pengolahan sampah sangat diperlukan, khususnya sampah pasar yang mendominasi tingginya timbulan sampah organik di Indonesia. Biokonversi merupakan perombakan sampah organik menjadi sumber energi metan melalui proses fermentasi yang melibatkan organisme hidup (Larry Newton, Craig Sheppard, Wes D, Watson, Gary Burtle, 2005). Black Solder Fly telah diteliti dapat mendegradasi sampah organik dengan memanfaatkan larvanya yang akan mengekstrak energi dan nutrien dari sampah sayuran, sisa makanan, bangkai hewan, dan kotoran sebagai makanannya. Darah sapi dikatakan dapat mempercepat proses biokonversi dan meningkatkan produksi telur Black Soldier Fly guna mengoptimalkan pengolahan sampah organik, Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil modifikasi pakan larva menggunakan darah sapi dalam mereduksi sampah organik yang dilakukan oleh larva BSF. Penelitian akan dilakukan selama 14 hari dan 21 hari terhadap 3 variasi perlakuan media pakan dengan masing-masing perlakuan menggunakan sampah organik sebesar 5 kg. Perlakuan A yaitu sampah organik tidak ditambahkan darah sapi, perlakuan B yaitu sampah organik ditambahkan 2% darah sapi, dan perlakuan C yaitu sampah organik ditambahkan 4% darah sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan darah sapi pada sampah organik guna memaksimalkan biokonversi sampah organik menggunakan larva Black Soldier Fly menunjukkan hasil yang optimal. Penambahan darah sapi sebesar 4% merupakan hasil yang paling optimal dibandingkan penambahan darah sapi sebesar 2% dan tanpa penambahan darah sapi pada sampah organik. Rata-rata presentase biokonversi sampah dalam 5 kg sampah organik untuk proses pengolahan selama 21 hari sebesar 95% sedangkan untuk proses pengolahan selama 14 hari sebesar 91,6%