GAMBARAN MASSA BIOFILM PADA ISOLAT BAKTERI Methicillin-Susceptible Staphylococcus aureus DAN Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN = Profiles of Biofilm Mass by Methicillin-Susceptible Staphylococcus aureus And Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus Isolates from Hasanuddin University Teaching Hospital

Latar belakang : Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah penyebab paling umum dari infeksi terkait biofilm. Infeksi kronis yang disebabkan oleh sel bakteri yang membentuk biofilm menunjukkan peningkatan resistensi terhadap pengobatan antibiotik merupakan masalah medis yang penting. Produksi biofilm oleh S. aureus paling sering dikaitkan dengan sintesis polisakarida intraseluler adhesin (PIA).
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pembentukan massa biofilm oleh isolat Methicillin-Susceptible Staphylococcus aureus (MSSA) dan Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan efek media penambahan glukosa 10% dari Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Metode: Sebanyak 25 strain S. aureus dari isolat klinis seperti swab luka (5), swab pus (5), dan lain-lain. Strain diperoleh dari Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia pada tahun 2022. Semua data tentang strain MSSA dan MRSA dicatat dalam rekam medis menggunakan standar CLSI dan pemeriksaan PCR. Setelah itu dilakukan uji pembentukan biofilm dalam microplate 96-well dengan mengukur absorbansi pada 450 nm. Analisis data yang diolah dengan menggunakan SPSS versi 21.0.
Hasil: Pembentukan massa biofilm pada medium TSB oleh isolat MSSA tertinggi adalah 0,431, lebih tinggi dari pada isolat MRSA. Namun tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik (p > 0,05). Pengaruh penambahan glukosa 10% pada medium TSB dengan isolat MSSA didapatkan tingkat pembentukan massa biofilm yang lebih tinggi yaitu 0,428 dibandingkan tanpa glukosa.
Kesimpulan: Pembentukan massa biofilm pada isolat MSSA lebih tinggi daripada isolat MRSA. Media kultur yang tepat dengan penambahan glukosa 10% pada media TSB mendorong pembentukan massa biofilm yang lebih efektif terutama pada isolat MSSA.

Keywords : Biofilm, Glukosa, Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus, Staphylococcus aureus yang Rentan terhadap Methicillin